Pemimpin politik Texas dari kedua partai mengungkapkan kemarahan dan dukungan terhadap mantan Presiden Donald Trump setelah insiden penembakan di sebuah acara kampanye di Pennsylvania pada hari Sabtu.
Dinas Rahasia AS segera mengevakuasi Trump dari panggung di rapat umum kampanye di Butler, Pennsylvania, setelah terdengar suara tembakan.
Darah terlihat di telinga kanan atas Trump. Trump kemudian mengatakan di media sosial bahwa ia tertembak di telinga kanannya.
Sid Miller, komisaris pertanian Texas dan sekutu lama Trump, berada di dekat panggung, sekitar 30 kaki dari mantan presiden.
"Sepertinya tiga tembakan pertama meleset, lalu satu mengenai telinganya, dan dia segera turun," kata Miller.
Miller yakin Trump akan baik-baik saja dan akan melanjutkan konvensi nasional partai seperti yang direncanakan.
Miller yang menemani Trump melalui negara bagian swing sebelum konvensi mengatakan dirinya tidak terluka.
Menurut Associated Press, penembak yang diduga melakukan serangan tersebut tewas dan seorang peserta rapat umum juga meninggal. Insiden ini sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan.
Pemimpin Texas segera mengungkapkan keprihatinan mereka di media sosial.
"Kondisi yang mengerikan dan menakutkan. Mohon doanya untuk Presiden Trump dan semua orang di rapat umum sekarang," kata Ketua DPR Texas Dade Phelan di media sosial.
"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan responden pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini. Ia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Detail lebih lanjut akan menyusul," kata juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung.
Banyak pendukung setia Trump segera mengutuk kekerasan tersebut di media sosial.
"Dunia ini jahat. Puji Tuhan Presiden Trump bisa berjalan sendiri. Berdoa untuk kesembuhan penuh dan agar pelaku segera tertangkap," tulis Jaksa Agung Ken Paxton.
"Ini mengerikan, salah, dan jahat. Syukurlah dia tidak terluka parah," tulis Senator AS Ted Cruz. "Heidi dan saya berdoa untuk Presiden Trump sekarang."
"Mereka mencoba memenjarakannya. Mereka mencoba membunuhnya. Itu tidak akan berhasil. Dia tak terkalahkan," tulis Gubernur Greg Abbott.
Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden Joe Biden juga telah diberi informasi tentang situasi tersebut.
Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia "bersyukur mendengar bahwa dia aman dan baik-baik saja."
"Saya berdoa untuk dia dan keluarganya serta semua orang yang ada di rapat umum, sambil menunggu informasi lebih lanjut. Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," lanjut pernyataan Biden.
Biden kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Trump, yang sedang bersama dokter. Presiden menekankan bahwa "semua orang harus mengutuk" penembakan tersebut.
Ketika ditanya apakah ia mengetahui jika itu adalah percobaan pembunuhan, Biden menjawab, "Saya punya pendapat, tetapi saya tidak punya fakta." seperti dikutip dari suara.com
Donald Trump mengaku terkena tembakan. Ia bahkan mengalami pendarahan.
Kesaksian itu disampaikan Trump lewat unggahan di sosial media Truth. Kejadian horor tersebut berlangsung saat Trump sedang kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).
"Saya tertembak dengan peluru menembus bagian telinga kanan saya," kata Trump seperti dikutip dari Reuters.
"Terjadi banyak pendarahan," sambung dia.
Sebelumnya, Secret Service dan tim kampanye Trump menyebut kondisi sang capres Partai Republik itu baik. Namun, dari sejumlah foto yang diunggah berbagai kantor berita nampak Trump berdarah usai diselamatkan dari aksi penembakan.
Menurut laporan Secret Service pelaku penembakan dan seorang peserta kampanye tewas.
Apa yang terjadi di kampanye Trump menuai kecaman keras oleh Presiden AS Joe Biden. Biden akan menjadi lawan Trump pada pemilu November mendatang.***