Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Menkopolhukam Sudah Tahu Aktor Pemicu Peretasan Ransomware PDNS

Miris! Ada 80 Ribu Anak di Bawah Usia 10 Tahun Bermain Judi Online, Menko  Polhukam Ungkap Nominal Transaksinya: Itu yang Terdeteksi

Menteri Polhukam Hadi Tjahjanto klaim telah mengetahui aktor pemicu awal terjadinya peretasan ransomware Brain Cipher pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.

Usai rapat bersama usai rapat bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, Hadi menyampaikan, "kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yg selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini (peretasan PDNS 2 pada 20 Juni 2024).

Usai aksi ransomware diketahui server PDNS yang terhubung ke ratusan layanan publik berbasis digital 200 lebih instansi terkendala. Hanya 2% yang memiliki data backup hingga dapat dipulihkan. Sisanya digadang-gadang lumpuh dan data yang tersimpan terkunci oleh grup ransomware hasil pengembangan LockBit 3.0 itu.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut backup adalah operasi standar dalam sebuah tata kelola. Seperti halnya bidang kelistrian, saat terjadi pemadaman kegiatan tetap bisa berjalan dengan baik karena ada sistem backup melalui genset. Permasalahan terhadap listrik padam pun bisa diselesaikan secara paralel dengan rutinitas kegiatan lainnya.

Untuk pusat data pemerintah memiliki disaster recovery center atau DRC yang bisa mengembalikan seluruh data saat sebuah PDN mengalami masalah. "Permasalahan utama adalah tata kelola. Ini hasil pengecekan kita dan tidak adanya backup," ujar Hinsa.

TelkomSigma, anak usaha PT Telkom, pengelola pusat data sementara di Surabaya mengakui masih ada celah dalam sistem pengamanan hingga hacker bisa masuk ke dalam server.

SVP Corporate Communication & Investor Relation TLKM Ahmad Reza mengatakan celah tersebut menjadi salah satu penyebab para peretas mampu memanfaatkan untuk menyandera data yang berjumlah ratusan milik instansi pemerintah, kementerian dan lembaga.

"Cybersecurity telah disiapkan namun hacker berhasil memanfaatkan celah yang tidak sempat terdeteksi sebelumnya." Kendati demikian, Reza mengatakan, perseroan melalui entitas usahanya, PT TelkomSigma telah melakukan berbagai upaya persiapan langkah pencegahan.

Hal itu sejalan dengan pedoman konsep disaster recovery plan perusahaan dalam menyediakan layanan bisnis pusat data dan cloud services. Pedoman itu sebagai langkah mencegah kemungkinan terburuk pada masa mendatang, termasuk soal serangan siber.

Sementara Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan keputusan tidak mewajibkan penyediaan backup data di PDN disebabkan masalah anggaran yang dihadapi oleh lembaga dan institusi pusat/daerah sebagai tenant.

"Kadang tenant kesulitan melakukan pengadaan infrastruktur backup karena persoalan keterbatasan anggaran atau kesulitan menjelaskan urgensi backup itu pada otoritas keuangan atau auditor," jelas Budi.

Sumber Berita / Artikel Asli : bloomberg

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved