Minggu (21/7) pukul 13.45 waktu Amerika Serikat, seluruh staf senior dan lingkar dekat dikumpulkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Politikus Partai Demokrat berusia 81 tahun itu merilis pengumuman besar.
Biden menyatakan diri tak akan nyapres kepada orang-orang dekatnya. Padahal, pemilu AS hanya jaraknya hanya tinggal selemparan batu, yaitu pada November 2024.
Semenit kemudian, tepatnya 13.46, pengumuman penting itu diunggah Biden ke media sosialnya.
"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai Presiden Anda. Dan meskipun niat saya adalah untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai dan negara saya jika saya mundur dan fokus hanya pada memenuhi tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," sebut Biden dalam pidato pengunduran dirinya, seperti dikutip dari Reuters.
Cerita semenit mengenai pengunduran diri Biden diceritakan oleh salah seorang orang terdekatnya.
Dia menyebut, setelah didiagnosis menderita COVID-19 Biden memutuskan dirawat di rumahnya di Pantai Rehoboth di Negara Bagian Delaware.
Terungkap, selama akhir pekan lalu Biden memikirkan keputusannya untuk mundur dari pencapresan.
Biden kemudian mengumpulkan seluruh orang dekatnya baik di partai mau pun pemerintahannya demi membahas keputusan pengunduran. Apalagi, sepekan lalu tekanan agar Biden mundur dari pencapresan dari Partai Demokrat makin deras datang.
Beberapa orang yang berada di sisi Biden saat memikirkan keputusan mundur adalah: Kepala Strategi Mike Donilon, konselor kepresidenan Steve Riccheti, deputi staf Gedung Putih Anie Tomasini, dan ajudan senior Ibu Negara, Jen Dillon.
Biden awalnya masih menginginkan tetap maju melawan Trump. Tapi, setelah melakukan riset dari survei maupun sumber-sumber lainnya, pada Minggu (21/7) Biden akhirnya memilih mundur.
Dan, para staf serta lingkar dekat Biden mengetahui keputusan itu semenit semenit sebelum diumumkan.