Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Beda Cara Gus Yahya, Gus Dur dan 5 Nahdliyin ke Israel

Ketum PBNU sebut 5 Kader yang Temui Presiden Israel Belum Cukup Umur, Minta Masyarakat Memaafkan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menjelaskan perbedaan kunjungan 5 orang kelompok muda NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, dengan kunjungannya dan Gus Dur ke Israel sebelumnya.

"Dari sisi status kurang lebih sama. Saya ke Israel atas nama pribadi dan saya pertanggungjawabkan secara pribadi," kata Yahya dalam konferensi pers, Selasa (16/7).

Yahya mengatakan dalam kunjungannya ke Israel dulu ia tak pernah menyebut NU. Ia berangkat atas nama pribadi.

Hanya saja, Yahya menjelaskan sebelum melawat ke Israel kala itu ia sowan kepada para kiai.

Bahkan, ia mensyaratkan kepada yang mengundangnya ke Israel untuk menemui para kiai.

"Saya ajak salah satu tokoh Yahudi untuk bertemu dengan Kiai Maimoen Zubair, dialog lama sampai 4 jam, dengan Kiai Mustofa Bisri. Saya juga sebelumnya temui Kiai Ma'ruf Amin [selaku] Rais Aam, Kiai Said Aqil Siradj ketum (PBNU) waktu itu," ujar dia.

Begitu pula Gus Dur. Yahya menyampaikan sebelum melawat ke Israel, Gus Dur berbicara dan meminta izin terlebih dulu kepada para kiai.

"Sehingga kemudian kiai-kiai itu merestui keberangkatan beliau," ucapnya.

Sementara, kata Yahya, lima orang Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel belakangan ini tanpa sepengetahuan pihaknya maupun lembaga-lembaga di bawah PBNU.

"Tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan, sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel tempo hari itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga," kata Yahya.

 Sebelumnya, foto lima nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog beredar di media sosial. Pertemuan tersebut menuai kecaman luas dari publik.

Kelima nahdliyin itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania.

PBNU telah mengecam keras tindakan mereka. Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menganggap pertemuan nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.

Israel kini masih gencar melancarkan agresi hingga tindakan genosida ke Gaza Palestina yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas dilansir CNN Indonesia

Menyusul tindakan 5 kader Nahdlatul Ulama (NU) yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog di tengah tindakan kejam yang Israel yang menginjak-injak kemanusiaan terhadap warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi menyampaikan maaf.

Ketua Umum PBNU Yahya Chalil Staquf menyatakan tindakan mereka murni inisiatif pribadi bukan karena diutus oleh PBNU.

"Saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh teman-teman NU ini dan ya saya juga memohon maaf untuk mereka kepada masyarakat luas, mudah-mudahan bersedia memaafkan dan mudah-mudahan tidak berulang kembali," kata Gus Yahya.

Kakak kandung Menteri Agama ini menyebut lima kader NU tersebut pertemuan dengan presiden Israel adalah sebuah kejadian yang tidak disengaja.

"Mereka di sana melakukan (semacam) interfaith dialogue dengan berbagai pihak, katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya, dan itu mendadak diadakan di sana," pungkasnya.

Gus Yahya menilai kelima kader itu tidak peka dengan situasi politik di Israel-Palestina. Ia menyebut mereka belum cukup umur sehingga keberangkatan mereka ke sana tidak menghasilkan apa-apa.

"Akibat tidak sensitifnya pihak-pihak yang mencoba melakukan pendekatan, dan ini akan banyak sekali berupaya untuk menyeret NU ke berbagai agenda politik internasional. Dan ini sudah kita pertimbangkan sejak awal, kita menyusun satu set aturan untuk mencegah hal ini," tutupnya.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved