Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Barack Obama, pada Ahad (21/7/2024) menahan diri untuk mendukung Wakil Presiden Kamala Harris dalam nominasi kandidat presiden dari partai tersebut. Obama juga menyatakan keyakinannya bahwa Partai Demokrat akan dapat mengatur proses dalam menemukan kandidat presiden yang tepat.
Presiden petahana AS, Joe Biden, pada Ahad menyatakan mundur dari pemilihan presiden dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menjadi kandidat Partai Demokrat untuk presiden AS. Pada hari yang sama, NBC News melaporkan bahwa anggota Partai Demokrat di Kongres AS mengatakan mereka ingin mengadakan proses terbuka untuk memilih kandidat Demokrat yang menggantikan Presiden Joe Biden, ketimbang segera menominasikan Harris.
Dalam kesempatan yang sama, dalam sebuah pernyataan, mantan Presiden AS Bill Clinton dan istrinya, Hillary, mengatakan bahwa mereka merasa "terhormat untuk bergabung dengan Presiden (Biden) dalam mendukung Wakil Presiden Harris."
Donor utama Partai Demokrat AS, John Morgan, juga telah menolak memberikan dukungan finansial kepada partai jika Kamala Harris dipilih sebagai kandidat presiden. Hal itu dilaporkan stasiun penyiaran ABC News pada Senin (22/7/2024).
"Memilih seseorang itu satu hal, mengumpulkan jutaan dolar untuk seseorang itu hal lain. Anda harus benar-benar mendukung," kata Morgan seperti dikutip media tersebut.
Morgan juga mengatakan dia telah memberi tahu Komite Keuangan Nasional Biden tentang keputusannya untuk menghentikan pendanaan. Alasannya, dia tidak percaya Harris punya peluang baik melawan calon dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump.
"Jika dia adalah kandidatnya, Mar a Lago (kediaman Trump) akan mengadakan pesta besar malam itu," katanya, ketika menyebut peluang Harris jika menghadapi Trump.
Pilpres AS dijadwalkan berlangsung pada 5 November mendatang.