Keamanan data nasional Indonesia kembali menjadi sorotan setelah pengakuan kontroversial dari Roy Suryo.
Roy Suryo pakar telematika mengungkap kebobrokan sistem keamanan yang digunakan di Pusat Data Nasional (PDN).
Roy Suryo mengkritik keras penggunaan Windows Defender sebagai satu-satunya perangkat lunak keamanan utama yang digunakan untuk melindungi data sensitif negara.
"Software utama untuk mengamankan PDN namanya Windows Defender," ujar Roy Suryo yang dikutip dari youtube Bambang Widjojanto.
Serta peningkatan dalam proses keamanan dan cadangan data untuk mencegah kebocoran di masa depan.
Kritik tajam Roy Suryo terhadap kelemahan sistem keamanan PDN menggambarkan tantangan besar yang dihadapi oleh infrastruktur teknologi informasi Indonesia.
Dalam era digital yang semakin rumit, perlindungan data nasional menjadi kunci utama untuk menghindari kerugian besar baik dari segi ekonomi maupun stabilitas sosial.***
Menurut Roy Suryo Windows Defender umumnya digunakan untuk perlindungan perangkat pribadi atau kantor kecil.
Roy Suryo mempertanyakan kehandalannya dalam mengamankan data nasional yang begitu vital.
Proyek PDN yang awalnya dirancang untuk memiliki infrastruktur di empat lokasi strategis di Indonesia (Cikarang, Batam, IKN, dan Labuan Bajo) menghadapi banyak masalah dalam implementasinya.
Roy Suryo mengungkapkan bahwa karena tenggat waktu yang terburu-buru, infrastruktur yang digunakan di Serpong dan Surabaya tidak memenuhi standar keamanan yang diharapkan.
Pelanggaran data yang terjadi pada PDN telah mempengaruhi banyak sistem pemerintah.
Ini mengakibatkan eksposur data yang besar dan potensi untuk gangguan ekonomi dan sosial yang serius.
Hal ini termasuk masalah distribusi bahan bakar dan potensi kerusuhan di masyarakat akibat ketidakmampuan sistem dalam melindungi informasi sensitif.
Roy Suryo menyerukan identifikasi kelemahan sistem.