Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ada yang Janggal di Kasus Harun Masiku, Eks Penyidik KPK Beberkan Kronologi Dibalik Pengejarannya


 Harun Masiku, seorang buronan tersangka korupsi yang sudah bertahun-tahun belum juga tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kembali menjadi sorotan.

Pengakuan dari mantan penyidik KPK, Praswad Nugraha, di channel YouTube Novel Baswedan, mengungkapkan kejadian di masa lalu ketika Harun Masiku hampir tertangkap.

Menurut Praswad, ketika selangkah lagi akan menangkap Harun Masiku tim penyidik saat itu dinonaktifkan dengan alasan karena gagal lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Pada saat kejadian, Firli Bahuri menjabat sebagai ketua KPK, yang kini juga tengah terjerat kasus korupsi. Bahkan, Syahrul Yasin Limpo menyebut Firli menerima Rp1,3 miliar darinya.

Dalam podcast bersama Novel Baswedan, eks Ketua KPK, Praswad menjelaskan kronologi pengejaran Harun Masiku pada tahun 2021.

"Sebenarnya, itu rangkaian yang tidak terlepas pada saat pasca penangkapan, lalu kemudian di 8-9 Januari 2020, Harun masih menghilang. Satu setengah tahun kemudian, pada 30 Juli 2021, barulah red notice dikirimkan," ujar Praswad.

Ia melanjutkan, "Sebelum red notice dikirimkan, kami dibentuk satu satuan tugas untuk pengejaran Harun Masiku. Saya saat itu bergabung dengan Pakamanik Harun Rasid dan teman-teman lainnya.”

“Kami ditugaskan untuk mencari ke beberapa negara karena diyakini bahwa Harun Masiku sudah berada di luar Indonesia. Kami mengirimkan tim surveilans, intelijen KPK, dari Direktorat Monitoring dan lainnya," sambungnya.

Praswad mengungkapkan bahwa saat itu mereka sudah mendeteksi keberadaan Harun Masiku di sebuah pulau.

 "Kami mengirimkan tim pendahuluan, saya mulai berkomunikasi untuk mengurus izin dan prosedur penegakan hukum karena kami hanya terbatas di teritorial Indonesia. Setelah keluar dari teritorial Indonesia, kami dianggap wisatawan, bukan lagi penyidik KPK," jelasnya.

Namun, di tengah upaya tersebut, Praswad dan timnya malah dinonaktifkan. "Alhamdulillah, kita semua dinonaktifkan," pungkas Praswad.

Kasus Harun Masiku ini semakin memperlihatkan adanya kejanggalan dalam penanganannya, ditambah lagi keberadaannya yang tak kunjung terdeteksi.

Pengakuan dari mantan penyidik KPK ini memunculkan kesimpulan ada pihak petinggi yang membantu pelarian Harun Masiku.

Novel Baswedan menduga mereka dinonaktifkan karena penyidikan yang progresif, dicurigai ada yang bersekongkol untuk menggagalkannya.***

Sumber Berita / Artikel Asli : bisnisbandung

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved