Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

VIRAL Buku Sastra Kemendikbud Umbar Kekerasan Fisik dan Seksual, Muhammadiyah Kritik Keras

 

Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Nonformal (Dikdasmen) PP Muhammadiyah mendesak Kemendikbudristek menarik buku bertajuk 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra' dari peredaran, karena merekomendasikan buku-buku sastra yang mengumbar kekerasan fisik dan seksual.

"Mendesak agar buku ditarik dari peredaran karena merekomendasikan buku-buku sastra yang sebagian isinya mengandung kekerasan fisik dan seksual serta perilaku hubungan menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama dan kesusilaan," kata Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman, Kamis (30/5).

 Sebelumnya Kemendikbudristek mengeluarkan buku 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra'. 

Di dalamnya ada rekomendasi buku sastra sesuai jenjang pendidikan dari SD hingga SMA sederajat.

Setiap buku sastra yang direkomendasikan berisikan ringkasan singkat sekaligus penafian atau disclaimer seperti mengandung kekerasan verbal, kekerasan fisik, hingga seksualitas.

Alpha lantas menjelaskan buku-buku sastra yang mengumbar kekerasan hingga seksualitas itu tak sesuai norma kesusilaan yang direkomendasikan Kemendikbudristek. 

Pihaknya juga menilai rekomendasi buku berisi kekerasan hingga seksualitas itu justru kontra produktif dengan penguatan pendidikan karakter yang sedang digalakkan pemerintah Indonesia.

Contoh frasa kekerasan di buku rekomendasi Kemendikbud

Alpha membeberkan beberapa contoh frasa dan kalimat yang dianggap tidak pantas dalam buku-buku tersebut seperti: "Tetapi lelaki itu menarik tubuhku. Kemudian, bersamaan dengan gerak mengayun ke bawah yang indah, sebuah xxxxx bergelora hinggap di xxxx. aku tidak melawan, bahkan xxxxxx kami terurai saat ia berbisik perlahan." "Rambutnya dijambak. Lehernya dibetot, dipelintir, dan diinjak. xxxxxx ditebas." "..... kau tak mau xxxxx dengan pria-pria bertenaga kuda. Aku punya fotomu bersama xxxxx..."

Terdapat juga kisah seorang anak perempuan yang terganggu kejiwaannya dieksploitasi secara seksual oleh orang dewasa.

"Buku-buku sastra yang direkomendasikan ini berpotensi memberikan pemahaman yang keliru bagi anak-anak bangsa terutama dalam ranah etika dan perilaku dalam membangun hubungan antar manusia yang pantas dan beradab," kata Alpha.

Tak Sesuai UU 44/2008

Alpha juga menyinggung buku sastra yang direkomendasikan juga tidak sesuai dengan UU Nomor 44 Tahun 2008 yang melarang menyebarkan pornografi hingga perilaku yang menyimpang.

Meski ada 'disclaimer' dalam buku panduan ini, Alpha mengatakan pihaknya meyakini tidak ada jaminan menghalangi para siswa untuk membaca buku-buku sastra tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kemendibudrsitek berhati-hati dalam membuat kebijakan dan mengkonsultasikannya secara luas dengan para pemangku kepentingan pendidikan.

"Selain itu buku pedoman dan buku-buku sastra yang direkomendasikan ini juga dapat menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat dan mendisrupsi kegiatan belajar-mengajar yang sebelumnya sudah terhambat karena kurang ada perhatian khusus dari Kemendikbudristek dalam menjawab learning lost Covid-19 yang mengakibatkan kemunduran memprihatinkan pada hasil PISA kita," kata dia.

Sumber Berita / Artikel Asli : CNN Indonesia

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved