Kesedihan dirasakan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno setelah mendapat kabar bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rekannya Menlu Hossein Amirabdollahian meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter.
Dalam unggahan di platform X pribadinya pada Senin (20/5), Menlu RI menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa para pejabat tinggi Iran, khususnya Menlu Iran yang cukup dekat dengannya.
"Innalillahi wainnailaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi & teman baik saya, Menlu Iran Hossein Amirabdollahian, beserta delegasi yang mendampingi Presiden," cuit Retno.
Retno menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Menlu Hossein Amirabdollahian di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Banjul, Gambia dua pekan lalu.
Menurut Retno, Menlu Iran merupakan sosok rekan kerja yang baik, yang bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi di sela pertemuan.
"Beliau adalah rekan kerja yang baik dan kami selalu meluangkan waktu untuk bertemu di sela-sela berbagai pertemuan. Semoga jiwanya istirahat dalam damai," tambahnya.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negerinya, Hossein Amirabdollahian, dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur.
Kabar meninggalnya Raisi itu disampaikan oleh pejabat senior Iran pada Senin (20/5), beberapa jam setelah kecelakaan terjadi pada Minggu (19/5).
“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat senior Iran, seperti dikutip Reuters.
Pejabat Iran mengungkap helikopter yang membawa Raisi terbakar habis setelah menabrak puncak gunung. Meski begitu, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
Raisi terbang menggunakan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat. Laporan awal menduga kecelakaan terjadi karena cuaca buruk.
Setelah proses pencarian sepanjang malam, tim evakuasi berhasil menemukan puing-puing helikopter pada Senin dini hari, di tengah badai salju dan medan yang cukup sulit.