Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Puluhan Ribu Warga Palestina Tinggalkan Rafah, Timbul Kemacetan karena Evakuasi yang Membingungkan

Puluhan ribu warga Palestina yang terlantar dan kelelahan telah mengemas tenda mereka dan barang-barang lainnya dari Rafah.

Kota paling selatan Gaza yang padat penduduk ini dilanda kepanikan dan kekacauan akibat perebutan perbatasan Israel dengan Mesir dan kemungkinan invasi besar-besaran ke Rafah.

Rumah sakit utama di Rafah telah ditutup, sehingga menyisakan sedikit perawatan bagi orang-orang yang menderita kekurangan gizi, penyakit, dan luka.

Diberitakan AP News, keluarga-keluarga yang berkali-kali terpaksa mengungsi akibat perang tidak yakin harus pergi ke mana.

Selama tiga hari terakhir, arus orang yang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan telah memacetkan jalan keluar dari Rafah.

Hal ini karena proses evakuasi yang membingungkan, serta barang-barang mereka menumpuk tinggi di dalam mobil, truk, dan gerobak keledai.

Sementara itu, pemboman Israel terus meningkat dan menimbulkan asap.

“Perang telah menimpa kita bahkan di sekolah-sekolah."

"Tidak ada tempat yang aman sama sekali,” kata warga bernama Nuzhat Jarjer, Kamis (9/5/2024).

Keluarga Nuzhat berkumpul pada Rabu (8/5/2024), untuk meninggalkan sekolah PBB yang menjadi tempat penampungan di Rafah.

Banyak Perempuan dan Anak-anak Tewas

Dilansir Al Jazeera, sebanyak 109 warga Palestina tewas dan 296 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza antara hari Senin dan Rabu sore.

Menurut PBB, banyak perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan terhadap rumah pemukiman di Rafah.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, beberapa serangan paling mematikan baru-baru ini terjadi di Rafah, termasuk:

  1. Empat anak-anak dan dua wanita tewas termasuk di antara sembilan orang yang tewas ketika rumah mereka di kamp pengungsi Yebna – tenggara Rafah – menjadi sasaran pasukan Israel.
  2. Empat anak-anak dan tiga wanita termasuk di antara sembilan orang yang tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah yang terletak di George Street di Rafah timur.
  3. Dua anak-anak dan dua wanita tewas ketika rumah mereka dihantam di lingkungan al-Jnaina di Rafah timur.
  4. Seorang wanita dan anak-anak tewas bersama setidaknya tiga orang lainnya dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di daerah al-Brahma di Rafah barat.
  5. Lima orang lainnya tewas dalam dua serangan terpisah terhadap sebuah rumah dan apartemen di timur dan barat Rafah pada hari Selasa.

Sebagai informasi, Rafah memiliki 250.000 penduduk sebelum perang.

Populasinya membengkak menjadi sekitar 1,4 juta orang karena orang-orang dari seluruh Gaza melarikan diri ke sana.

Hampir setiap ruang kosong ditutupi dengan tenda kemah, dan keluarga-keluarga berdesakan di sekolah atau rumah bersama kerabat.

Seperti penduduk Gaza lainnya, mereka sangat bergantung pada kelompok bantuan untuk mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Pada Senin (6/5/2024), Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk bagian timur kota, yang menampung sekitar 100.000 orang.

Mereka kemudian mengirim tank untuk merebut persimpangan Rafah dengan Mesir, dan menutupnya.

Baca juga: World Central Kitchen Berhenti Beroperasi usai Israel Bombardir Rafah, Palestina Terancam Kelaparan

Masih belum pasti apakah Israel akan melancarkan invasi besar-besaran ke Rafah seiring dengan berlanjutnya upaya internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Israel mengatakan serangan terhadap Rafah sangat penting untuk tujuannya menghancurkan Hamas setelah serangan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menyebabkan 1.200 orang tewas dan 250 orang sandera di Gaza.

Amerika Serikat, yang menentang invasi Rafah, mengatakan Israel tidak memberikan rencana yang kredibel untuk mengevakuasi dan melindungi warga sipil.

Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 34.800 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan Gaza, dan telah memaksa sekitar 80 persen populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta warga Palestina meninggalkan rumah mereka.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved