Utang pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menjadi salah satu bahasan yang disinggung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berpidato membuka Rakernas V PDIP hari ini.
Megawati menantang pemerintahan selanjutnya di tangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka agar bisa memilih orang-orang yang kredibel dalam kabinet agar bisa menyelesaikan segala persoalan negara, terutama utang yang menumpuk.
"Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita ini bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir, mikir loh, jangan enak-enakan tidur loh," ujar Megawati di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024).
Ia kemudian menyindir soal rencana penambahan kursi menteri, yang konon katanya akan bertambah menjadi 40 menteri. Megawati pun geleng-geleng dengan perebutan jabatan menteri. "Jabatan menteri pun yang ibu dengar nih woaaah sudah pada rebutan deh," ucap Megawati.
Kemudian, ia pun memamerkan komposisi kabinet saat dirinya menjabat sebagai presiden. Ia sebut, Kabinet Gotong Royong hanya berisikan 33 menteri.
"Ketika menghadapi krisis multidimensi saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33 tapi bersifat apa, zaken kabinet. Kabinet yang profesional. Jadi benar, the right man in the right place. Terbukti krisis dapat diatasi dan seluruh utang terutama dengan International Monetary Fund dapat dilunasi," kata dia.
Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, nilai utang pemerintah menurun sampai dengan akhir Maret 2024. Ini mengakhiri tren kenaikan posisi utang pemerintah pada beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data dokumen APBN KiTa, nilai utang pemerintah sampai dengan 31 Maret lalu ialah Rp 8.262,10 triliun. Nilai itu turun sekitar Rp 57,12 triliun dari posisi pengujung Februari 2024, yakni sebesar Rp 8.319,22 triliun.
Susutnya nilai utang pemerintah diikuti dengan penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio utang terhadap PDB tercatat sebesar 38,79 persen pada akhir Maret, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 39,06 persen.