Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Nasib Anies Baswedan Jelang Pilkada Jakarta,Pengamat Sebut Bakal Sulit Dapatkan Perahu untuk Maju

 

Calon presiden pada Pilpres 2024, Anies Baswedan, diprediksi akan kesulitan bisa maju pada Pilkada Jakarta 2024.

hal tersebut berkaitan dengan partai yang mengusung. Sebab, Anies yang merupakan mantan mantan gubernur Jakarta, bukanlah orang partai.

Tentu Anies bukan prioritas diusung dalam kontestasi pilkada.

Meskipun Anies dikenal memiliki basis masa yang besar dari modal kepemimpinannya selama lima tahun di Jakarta, namun bukan jadi jaminan untuk diusung oleh parpol.

"Saya melihat tidak mudah Anies hari ini untuk bisa maju, karena kita tahu dulu partai-partai pendukung dan pengusung Anies itu sudah berpisah masing-masing," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, Selasa (21/5/2024).

Ujang menyebutkan, partai yang dulunya mengusung dan mendukung Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 sudah lama berpencar.

Gerindra sebagai pengusung saat itu dipastikan tak akan mengusung Anies karena Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, adalah rival Anies dalam Pilpres 2024.

Begitu juga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secara terang meminta Anies tak maju dalam Pilkada Jakarta, dan memastikan mendukung kadernya menjadi cagub DKJ.

"PKS juga sebagai pem-backup dan loyalis Anies ketika Pilkada dan Pilpres, sekarang mengusung kadernya sendiri," ucapnya.

Ujang menyebutkan, hanya satu ketua umum partai yang berucap akan mendukung, yakni Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.

Namun, ucapan Surya Paloh bisa jadi hanya gimik politik yang belum tentu terealisasi secara nyata.

"PDIP juga belum tentu, karena sejatinya PDIP juga kelihatannya walau membuka pendaftaran tentu akan memprioritaskan kadernya sendiri," tutur Ujang.

"Ini tantangan terberat bagi Anies mencari partai agar memenuhi persyaratan 20 persen itu. Ini yang sebenarnya agak berat," sambung dia.

Langkah Anies menjadi gubernur Jakarta dinilai sangat berbeda dengan Pilkada DKI 2017.

Ujang menyebutkan, saat itu Anies sangat dibantu oleh Jusuf Kalla yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden Ke-12 RI.

"Kalau dulu 2017, dibantu oleh Pak JK, JK masih jadi Wapres dan bisa lobi sana-sini dan sebagainya untuk mendapatkan tiket bagi Anies. Sekarang sulit untuk mendapatkan backup kursi itu," tuturnya.

Kesempatan terakhir yang bisa dicoba Anies adalah mampu meyakinkan partai politik untuk mengusungnya kembali sebagai Gubernur Jakarta.

Analisis Ujang selaras dengan sikap dua partai Koalisi Perubahan yang mengusung Anies sebagai capres, PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kedua partai ini dengan gamblang menempatkan Anies sebagai ban serep dalam perhelatan Pilkada Jakarta 2024.

Jubir PKS, Muhammad Kholid, mengatakan, harapan DPP PKS jelas menginginkan Anies tak maju dan bisa mendukung kader yang mereka siapkan.

Meski nama kader maju belum disebut, PKS sangat berharap Anies bisa menjadi juru kampanye agar PKS bisa berkuasa penuh di Jakarta setelah menjadi partai pemenang DPRD DKJ.

"Kami tetap berharap Pak Anies akan tetap dukung kader PKS sebagai calon gubernur DKJ, jika misalnya nanti yang jadi maju kader PKS, bukan beliau," kata Kholid.

Kholid menyebut, peluang Anies untuk diusung PKS dalam Pilkada Jakarta tetap terbuka, tapi opsi tersebut adalah pilihan akhir untuk merespons dinamika politik ke depan.

PKB juga demikian. Nama Anies adalah skenario terbuka yang tidak dipilih menjadi prioritas utama.

Sebab, nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah adalah prioritas utama yang akan diusung PKB.

"Yang jelas sampai hari ini kita masih punya calon kandidat, yaitu Ida Fauziyah," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda, Selasa.

Hanya Nasdem yang menjadikan Anies prioritas utama untuk maju dalam Pilkada Jakarta seperti yang diungkapkan Ketua DPP Nasdem Willy Aditya.

Tapi nama Anies tidak sendiri, Nasdem juga membuka peluang dua kadernya yakni Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino maju dalam perhelatan Pilkada Jakarta 2024.

"Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino, habis itu yang lain-lain kita lihat nanti," kata Willy.

Anies sendiri seperti sudah melupakan kekalahan di Pilpres dan siap diusung pada Pilkada Jakarta.

Itu terlihat saat Anies bertemu dengan masyarakat Jakarta yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota, Minggu (19/5/2024).

Di acara itu, Anies mengaku ditawarkan oleh beberapa partai politik maju sebagai calon gubernur Jakarta dalam Pilkada Jakarta.

Dia tak spesifik menyebut parpol yang dimaksud, tapi mengaku sudah mendapat tawaran untuk dicalonkan.

"Nah, jadi tadi disampaikan pernyataan dukungan kami. Saya ngomong sama bapak/ibu, memang saya mendapatkan undangan dari parpol-parpol, ditawarkan, diminta untuk dicalonkan jadi gubernur. Saat ini saya sedang mempertimbangkan. Apakah kembali atau tidak," ujar Anies.

Dia bahkan menanyakan ke masyarakat yang berkumpul, apakah dia harus kembali memimpin Jakarta atau tidak.

"Kami sedang pertimbangkan ya. Serius nimbang, kembali apa enggak ya. Kembali apa enggak? Kembali ke Jakarta?" tanya Anies.

"Kita masih butuh Pak Anies," jawab warga lagi.

"Itulah yang sedang dipertimbangkan," ucap Anies. (*)

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved