Ketua DPR Puan Maharani menyinggung soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner World Water Forum (WWF) Ke-10 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali pada Ahad malam, 19 Mei 2024. Pertemuan Puan dengan dengan Presiden tersebut banyak dibicarakan mengingat hubungan Jokowi yang memburuk dengan PDIP setelah pemilu presiden.
Namun Puan mengatakan pembicaraanya dengan Jokowi hanya seputar WWF. “Ya tidak gimana-gimana, ngomonginnya tentang World Water Forum,” ucap Puan di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung seperti dilansir Antara, Senin, 20 Mei 2024
Ketika ditanya apakah ada obrolan lainnya di luar urusan perhelatan forum air dunia, Puan bilang bahwa itu hal yang rahasia, Yang pasti, kata Puan, banyak obrolan terjalin diantara ia dan Jokowi.
“Banyak obrolan khususnya, kan sudah lihat wajah saya dan Presiden Jokowi sumringah, itu ya,” ujarnya sambil tertawa.
Alih-alih mengungkapkan isi obrolannya dengan Presiden Jokowi, Puan lebih banyak menanggapi suasana dalam undangan makam malam utama tersebut.
“Acaranya bagus, makanannya enak, suasananya hangat, dan GWK menjadi sangat spektakuler dan pertemuan yang ditunggu-tunggu ya,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu.
Puan juga mengatakan sempat bertemu presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin pagi. Dalam pembukaan WWF yang dipimpin Presiden Jokowi, Puan mengaku sempat berkomunikasi dengan Prabowo.
“Sempat ketemu Pak Prabowo, jalan bersama ya Mas Sandi ya, bicara macam-macam, ya sudah itu,” kata dia sambil menoleh ke arah Menparekraf Sandiaga Uno yang mendampinginya dalam sesi wawancara dengan media.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dirinya mengapresiasi momen tersebut. Bahkan, dia menyebut pertemuan itu sebagai pertemuan yang mesra.
“Bahwa acara yang diadakan di Bali dan kita lihat tadi bahwa antara dua pimpinan lembaga yaitu pimpinan lembaga legislatif dan eksekutif, itu saling pertemuan yang mesra tadi kita apresiasi,” ujar Dasco di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.
Menurut dia, memang sudah seharusnya pimpinan lembaga di Indonesia memiliki hubungan yang baik dan kompak.“Dan memang sudah seharusnya begitu antara dua pimpinan lembaga harus saling kompak," ujar dia.
Sementara itu Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut pertemuan Jokowi dan Puan merupakan suatu keniscayaan. Sebab, Puan bertemu Presiden dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR. Menurut dia, dengan alasan apa pun, Puan tak bisa menghindar dari Jokowi.
Dia juga menilai, pertemuan keduanya juga dapat dimaknai sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Pilpres sudah berakhir dan sudah saatnya untuk bersatu.
"Ketika ada acara kenegaraan, Bapak Presiden kita Pak Jokowi bertemu Ibu Ketua DPR itu hukumnya wajib, karena apa? Menunjukkan ke publik bahwa apapun perbedaan kita, maka keluar kita tetap satu," ujar Said usai Rapat Paripurna DPR RI ke-17 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung DPR, pada Senin, 20 Mei 2024.
Saat ditanya mengenai apa saja isi pembicaraan Jokowi dan Puan, Said mengaku tak mengetahui secara detail. Namun, dia mengatakan, pertemuan itu dapat dipastikan membahas urusan negara. "Nah kalau soal yang dibahas pasti urusan negara lah, masa urusan lain-lain," ujar dia.