Ketua Umum Gerakan Pemuda atau GP Ansor Addin Jauharudin memuji Presiden Jokowi sebagai sosok yang gigih memperjuangkan pemerataan infrastruktur, menihilkan disparitas harga antardaerah, hingga menghadirkan negara sampai ke pelosok.
Addin bahkan menyebut Jokowi sebagai Bapak Indonesiasentris.
Dalam sambutannya di acara inagurasi pengurus baru GP Ansor sekaligus perayaan hari lahir oganisasi ke-90 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin lalu, Addin menyebut Jokowi adalah keluarga besar Ansor.
"Maka siapa pun yang menyakiti Jokowi dan keluarganya, maka sama saja menyakiti kami keluarga besar Ansor seluruh dunia," ujar Addin dalam acara yang dihadiri Jokowi itu.
Sekitar 10.000 kader perwakilan dari seluruh negeri dan luar negeri, menghadiri peringatan milad GP Ansor.
Selain pelantikan, 'Pameran Indonesia-sentris' juga akan meramaikan acara hari ini. Ekshibisi itu disebut mempertunjukan pencapaian 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
Adapun dalam kesempatan sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan pentingnya soal stabilitas politik.
Ia juga berkisah soal Freeport. Menurut Jokowi, dalam waktu dekat Indonesia akan menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia menjadi 61 persen, dari kepemilikan saat ini sebesar 51 persen.
Dengan penambahan kepemilikan saham tersebut, kata Jokowi, diperkirakan 70-80 persen keuntungan PT Freeport Indonesia baik dalam bentuk royalti, PPh badan, PPh karyawan, bea ekspor, maupun bea keluar akan masuk ke kas negara.
“Sekali lagi, kalau kita bicara Freeport itu bukan milik Amerika lagi tetapi sudah menjadi milik negara kita, Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengungkap proses pengambilalihan sebagian besar saham Freeport itu dilakukan secara diam-diam oleh pemerintah Indonesia, dengan waktu kurang lebih 3,5 tahun.
Menurut dia, proses pengambilalihan kendali Freeport dibereskan secara bisnis, tidak menggunakan “kekuatan” atau power negara.
“Pengambilalihannya pakai uang. Tidak pakai kekuatan tetapi pakai uang. Uangnya ngambilnya dari Amerika, kita bayar ke Freeport. Dalam empat tahun pasti lunas, insya Allah tahun ini sudah lunas,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut dia memaparkan bahwa nilai saham Freeport saat ini sudah empat kali lipat dibandingkan ketika pemerintah mengakuisisi Freeport, karena harga tembaga dunia yang kini naik drastis.
“Artinya kita untung dan untung. Untungnya saat itu pemiliknya mau melepas karena kondisi goncangan ekonomi pada saat itu,” ujar Jokowi.