Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hampir Tak Ada Pesawat yang Melintasi Kutub Selatan, Ini Alasannya

 

Penerbangan dengan melintasi benua merupakan sesuatu hal yang lumrah pada zaman modern.

Meskipun demikian, hampir tidak ada pesawat dengan penerbangan komersil yang terbang di atas Kutub Selatan atau benua Antartika.

Dikutip dari Aviation File, pesawat modern secara teknis memang memungkinkan untuk terbang ke wilayah Kutub Selatan atau benua Antartika.

Meski demikian, sangat jarang penerbangan yang mengambil risiko untuk melintasi wilayah itu.

Lantas, mengapa pesawat-pesawat jarang melintasi Kutub Selatan?

Alasan pesawat sangat jarang melintasi Kutub Selatan

Antartika yang luas dan terpencil tidak memiliki infrastruktur yang dibutuhkan penerbangan komersial reguler.

Kurangnya bandara dan stasiun pengisian bahan bakar akan membuat pesawat mengalami hambatan logistik yang sulit diatasi oleh maskapai penerbangan.

Selain itu, Antartika terkenal dengan cuacanya yang tak kenal ampun. Cuaca buruk ditandai dengan suhu ekstrem, badai tak terduga, dan badai salju yang menyilaukan.

Kondisi seperti ini juga akan menyulitkan awak pesawat dengan operator penerbangan yang harus selalu berkomunikasi satu dengan lainnya.

Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko gangguan penerbangan, tetapi juga memerlukan peralatan khusus dan pelatihan pilot hingga menambah biaya operasional penerbangan.

Dalam dunia penerbangan, terdapat atiran Extended-Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) yang wajib dipatuhi oleh pesawat bermesin ganda.

Aturan ini mewajibkan pesawat bermesin ganda untuk tetap berada dalam jarak tertentu dari bandara yang sesuai, apabila terjadi kerusakan.

Jarakyang sangat jauh dan terbatasnya jumlah bandara di Antartika menjadikan kepatuhan terhadap peraturan ini sulit dilakukan.

Kuatnya medan magnet yang mengelilingi wilayah kutub juga menjadi hambatan karena akan mengganggu navigasi magnetis.

Masih ada pesawat terbang di kutub selatan

Walaupun sangat jarang pesawat yang melintasi dan mendarat di kutub selatan, namun wilayah tersebut bukan merupakan zona larangan terbang, dilansir dari Sheffield.

Namun, ada beberapa tujuan khusus, seperti tujuan penelitian, militer, operasi penyelamatan, dan pariwisata yang membuat pesawat harus mendarat dan lepas landas di Kutub Selatan.

Penerbangan ke Kutub Selatan sering kali menggunakan pesawat khusus dan awak yang dilatih untuk operasi kutub.

Selain itu, Kutub Selatan memiliki stasiun penelitian dengan landasan es dan dapat menampung pesawat yang dilengkapi peralatan ski.

Landasan udara ini berfungsi sebagai penghubung penting untuk mengangkut ilmuwan, peneliti, dan perbekalan penting ke dan dari stasiun penelitian.

Pesawat terbang yang dapat lepas landas maupun mendarat di Kutub Selatan, menggunakan serangkaian teknologi canggih dan prosedur operasional untuk menangani akumulasi es di permukaan penting selama penerbangan.

Petugas operator penerbangan akan bekerja sama dengan ahli meteorologi dengan memberikan informasi penting mengenai kondisi cuaca yang diantisipasi, termasuk potensi terjadinya lapisan es.

Pesawat modern yang digunakan akan dilengkapi dengan sistem penghilang lapisan es dan anti lapisan es.

Kedua sistem ini menjadi bagian penting dari pesawat yang mendarat di Kutub Selatan untuk mencegah dan mengelola penumpukan es di permukaan pesawat.

Di sisi lain, Federal Aviation Administration (FAA) telah menerbitkan panduan penerbangan untuk wilayah kutub.

Panduan ini diterbitkan pada 5 Maret 2001 dengan menetapkan syarat khusus agar maskapai yang akan melewati kutub selatan.

Adapun syarat khusus yang harus dipatuhi, antara lain melakukan penentuan bandara alternatif, memantau suhu bahan bakar selama penerbangan, awak pesawat mendapat pelatihan khusus untuk cuaca sangat dingin, dan sebagainya.

Sumber Berita / Artikel Asli : Kompas

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved