Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus, memberikan komentar kritis terkait penunjukkan Grace Natalie sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden.
Jhon menekankan bahwa rakyat perlu menyadari bahwa gaji Grace, yang berasal dari uang pajak sebesar Rp 50 juta per bulan, belum mencakup biaya-biaya tambahan lainnya.
"Ingat gaes, Rp 50.000.000 uang pajakmu akan jadi gajinya, belum biaya lain-lain," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (15/5/2024).
Lebih lanjut, Jhon mempertanyakan alasan di balik pengangkatan Grace sebagai Stafsus.
"Apakah pengangkatan jadi Stafsus karena profesionalitas dan kompetensi?," ucapnya.
Ia mengaku kesulitan membedakan apakah penunjukkan tersebut didasari oleh profesionalitas dan kompetensi atau hanya sekedar balas budi.
"Semua orang jelas tahu ini hanya bagi-bagi balas budi," sebutnya.
Menurut Jhon, dugaan balas budi ini berkaitan dengan jabatan Ketua Umum (Ketum) yang diberikan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada Kaesang Pangarep.
"Balas budi atas apa? Emang lo pikir ketum PSI itu lewat kaderisasi? Enggak lah," cetusnya.
Dengan blak-blakan, Jhon mengungkapkan bahwa mereka yang dapat memberikan "jalur cepat" akan mendapatkan balas budi melalui jalur yang sama.
"Yang bisa kasih jalur cepat juga akan dibalas budi lewat jalur cepat," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengumumkan bahwa dirinya telah menerima penugasan sebagai Staf Khusus Presiden dari Presiden Joko Widodo.
Penugasan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi saat Grace dipanggil untuk bertemu di Istana Jakarta.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas peran dan tugas Grace di pemerintahan.
Meskipun demikian, Grace belum memberikan penjelasan lebih rinci mengenai tugas-tugas spesifik yang akan diembannya sebagai Staf Khusus Presiden.