Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono angkat suara. Terkait tidak adanya kejelasan Elon Musk bakal investasi Tesla di Indonesia.
Ia mengakui, dalam rangka meningkatkan investasi luar negeri, menggaet Elon untuk berinvestasi di Indonesia langkah yang bagus. Tapi menurutnya, banyak investor lain yang bisa masuk. Salah satunya RRC atau China.
“Dalam rangka meningkatkan perekonomian & nilai investasi luar negeri jangan pernah menyerah untuk merayu Investor sebesar Elon musk, padahal di RRC juga banyak yang mau investasi,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahan di X, Senin (20/5/2024).
Soal investasi Tesla, menurutnya mobil listrik bisa bekerja sama dengan Wuling. Brand otomotif asal China.
“Kalu Elon musk engan Tesla engga tertarik invest pabrik EV & baterai. Kita dengan Wuling dari RRC aja buat EV,” jelasnya.
Menurutnya, Elon Musk paham kondisi nikel di Indonesia. Yang merupakan bahan baku pembuatan mobil listrik.
“Elon musk sangat tahu kalau industri nikel di Indonesia itu dikuasai 99% RRC & pejabat negara indonesia,” ucapnya.
Kalau Tesla masuk ke Indonesia dengan kepemilikan nikel dikuasai China, maka ada kekhawatiran harga nikel dimainkan.
“Nah nanti Elon Musk bangun pabrik EV & baterai dimainkan harga nikelnya. Lain hal kalau perusahaan USA juga nguasai industri nikel di Indonesia,” terangnya.
Adapun Elon Musk tiba di Bali, Indonesia pada Minggu 19 Mei 2024. Ia menegaskan belum ada kejelasan investasi Tesla di Indonesia.
Hanya saja, Elon bilang tidak menutup kemungkinan di masa akan datang Tesla hadir di Indonesia.