Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Perlawanan Palestina Hamas, merilis video yang sangat mengejutkan pada Sabtu (25/5/2026).
Video tersebut meresahkan dari segi gambaran yang dikandungnya, yaitu jasad para tawanan Israel yang terluka dan membusuk, yang terbunuh dalam pemboman militer Israel tanpa henti.
Serangan bom Israel sejak 7 Oktober, telah menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza dan membunuh banyak sandera Israel.
Sekilas, jenazah yang identitasnya dirahasiakan ini tampak seperti warga sipil Palestina yang tewas dalam genosida Israel di Gaza.
Hampir 36.000 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini, selain 11.000 orang yang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan sipil Gaza.
Pengamat menjelaskan beberapa makna yang dimaksudkan dalam video Hamas yang baru saja dirilis.
Kedua, keadaan jenazah para sandera Israel itu sendiri, menjadi pengingat akan kondisi para korban Palestina yang digali dari bawah reruntuhan rumah-rumah warga Palestina.
Hal ini dimaksudkan untuk mengejutkan masyarakat Israel, khususnya keluarga para tawanan, yang belum memaksa pemerintah ekstremis pimpinan Netanyahu atau Dewan Perang untuk mengubah arah mengenai strategi perangnya, atau sikapnya dalam pertukaran tawanan.
Ketiga, lokasi jenazah. Mayat para tawanan yang terbunuh berada dalam kondisi yang mengenaskan, hal ini menunjukkan mereka telah dibunuh pada fase awal perang, dan mereka telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur setelah mundurnya militer Israel.
Hal ini menandakan dua tingkat kegagalan Israel yakni militer yang membunuh warganya sendiri, dan intelijen yang bahkan tidak menyadari para tawanan juga telah dibunuh, dalam kasus-kasus ini sejak lama.
Keempat, pesan politik dari video tersebut menunjukkan pernyataan awal yang dibuat juru bicara Perlawanan Palestina di Gaza, yang berpendapat bahwa tanpa kesepakatan, semua tawanan Israel akan dibunuh di tangan militer Israel sendiri.
Hal ini mungkin tampak berlebihan pada saat itu namun ternyata benar, dilihat dari fakta tentara Israel sendiri telah memulihkan beberapa tawanan, dan juga dilihat dari video Perlawanan, termasuk yang terakhir, sebagai baik.
Terakhir, waktunya. Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengindikasikan pertemuan serius sedang berlangsung di Paris, yang melibatkan Kepala CIA William Burns dan pejabat tinggi lainnya dari Israel dan Timur Tengah.
Surat kabar tersebut mengindikasikan Israel mungkin bersedia menawarkan kompromi serius untuk mencapai pertukaran tahanan.
Meskipun pernyataan seperti itu pernah digunakan di masa lalu, peristiwa ini merupakan tindak lanjut dari keputusan yang jelas dan tegas oleh Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Jumat, yang memerintahkan Israel segera menghentikan operasi militernya di Rafah.
[VIDEO]