Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berjanji tidak akan menerima donasi lagi, khususnya bantuan untuk masyarakat Palestina dari restoran cepat saji McDonald's, setelah maraknya kritikan dari warganet.
Hal tersebut ditegaskan Deputi I Baznas RI Bidang Pengumpulan, M Arifin Purwakananta, setelah mendapatkan arahan langsung dari Ketua Baznas RI Noor Achmad.
"Dengan memperhatikan secara seksama atas kritik dan penolakan dari berbagai elemen masyarakat atas bantuan yang diterima oleh Baznas dari McDonald's untuk Palestina, maka Baznas memutuskan mengambil langkah ini (menolak bantuan dari McDonald's)," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (4/4).
Dalam pernyataan tersebut, Baznas meminta maaf sekaligus menyampaikan apresiasinya atas perhatian yang diberikan warganet terhadap lembaga negara itu.
"Baznas juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kecintaan para muzaki dan masyarakat kepada Baznas selama ini. Kami memohon maaf atas kekhawatiran masyarakat dan terus akan memperbaiki diri lebih baik ke depan," sambungnya.
Adapun kritikan dari warganet datang usai Baznas menerima donasi berupa 1000 selimut dari PT Rekso Nasional Food, atau pemegang lisensi waralaba McDonald's di Indonesia untuk dibagikan kepada warga Gaza yang saat ini masih terdampak konflik dengan Israel.
"Keseluruhan donasi yang terkumpul hanya akan disalurkan melalui Baznas, dan kemudian dibelanjakan selimut untuk warga Palestina yang tengah menghadapi musim dingin," kata McDonald's Indonesia, dalam pernyataannya di Instagram pada (1/2) lalu.
Kerja sama tersebut lantas ditanggapi kritikan dari warganet, yang menyayangkan sikap Baznas, karena saat ini McDonald's sendiri masih diboikot, lantaran mendukung agresi Israel terhadap Palestina.
Sebelumnya, Baznas juga diketahui kerap melakukan kerjasama dengan restoran cepat saji itu. Terbaru, lembaga itu telah memberikan paket berbuka puasa McDonald's untuk Kampung Pemulung di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Selasa (27/3) kemarin yang membuat geram netizen.