Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PDIP Bocorkan 'Syarat Khusus' Bila Jokowi Ingin Berdamai dengan Megawati, Singgung Soal Keluarga



Hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati dan PDIP belum membaik.

Hubungan Jokowi dan Megawati dikabarkan rusak sejak Pilpres 2024.

Terbaru, Politikus PDIP Aryo Seno Bagaskoro menegungkapkan ada syarat dan ketentuan khusus apabila Presiden Joko Widodo ingin memperbaiki hubungan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Syarat dan ketentuan itu, kata Aryo cukup simpel. Yakni Jokowi harus mengutamakan dan mengedepankan kepentingan bangsa negara, bukan keluarga.

“Ya tentu, syarat ketentuannya simpel saja, sederhana saja, yaitu mengutamakan dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, bukan keluarga dalam konteks kenegaraan, itu saja,” kata Seno dalam wawancara bersama Kompas TV, dikutip pada Jumat (12/4/2024) dari YouTube KompasTV.

Seno menegaskan, mengedepankan kepentingan bangsa dan negara merupakan prinsip yang terus dipegang Megawati.

Megawati disebut tidak pernah berubah mengenai prinsip tersebut.

Maka dari itu, soal pertemuan siapa pun tokoh dengan Megawati nantinya, tidak harus menghasilkan kesepakatan atau keputusan politik ke depan.

Maka kami rasa bahwa apa pun nanti yang menjadi hasil dari pertemuan yang akan terjadi atau yang belum terjadi, saya rasa hasilnya harus untuk kebaikan bangsa dan negara dan bukan keluarga, ujarnya.

Seno yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud ini memandang wajar jika banyak tokoh yang ingin bertemu Megawati karena tidak ada masalah pribadi.

Termasuk soal rencana pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto. Ia pun menyambut baik apabila kedua tokoh itu jadi bertemu.

“Jadi dalam rangka hubungan pribadi tentu itu sesuatu yang wajar,” ungkap dia. Adapun kabar bakal bertemunya tokoh-tokoh politik pasca-Pemilu 2024 tahun ini semakin menguat.

Ada dua tokoh yang digadang kuat bertemu, yaitu Megawati dan Prabowo.

Namun dikabarkan pertemuan itu akan didahului oleh Puan dan Prabowo.

Dalam hal ini, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati yang menugaskan Puan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

“Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan lapor,” kata Said saat dihubungi, Senin (8/4/2024).

"Hasil laporan itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjut dia.

Hingga kini, pertemuan antara Prabowo dan pihak Megawati belum juga terlaksana.

Meskipun hari ini sudah memasuki hari ketiga perayaan Idul Fitri 2024 dan Megawati juga sudah menerima tamu-tamu di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, hari pertama Lebaran.

Satu-satunya pihak Prabowo yang sudah bersilaturahim ke kediaman Megawati adalah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

Rosan bahkan sampai mengunjungi kediaman Megawati hingga dua kali, pada Rabu (10/4/2024) pagi dan sore hari.

Mustahil Rekonsiliasi

Rekonsiliasi Megawati dan Jokowi dinilai sulit terwujud dan mustahil, menurut pengamat Jokowi adalah bab lama dan usang bagi Ketua Umum PDIP.

Meski pertemuan Megawati dan calon presiden pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto terjadi, rekonsiliasi antara Megawati-Jokowi diyakini sulit terwujud.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Direktur Nusakom Pratama Institute Ari Junaedi.

“Jokowi bisa memanfaatkan momentum pertemuan Prabowo dengan Megawati sebagai sinyal permintaan rekonsiliasi politik, meski saya mengira begitu mustahil,” kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2024). 

"Bagi Megawati, Jokowi adalah bab lama dan usang jika melihat pengkhianatan yang luar biasa dilakukan Jokowi dan keluarganya. Ibaratnya, Jokowi ini anak yang tidak tahu diri dan tak tahu jasa dari Ibunya," lanjut dia. 

Ari stres, rekonsiliasi politik antara Megawati dan Jokowi begitu berat, bahkan bisa menjadi beban sejarah bagi keduanya di masa mendatang.

Sementara itu, Megawati dan Prabowo dinilai tidak memiliki beban sejarah untuk tetap menjalin komunikasi meski keduanya kali berada di kubu berbeda pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Hubungan antara Megawati dengan Prabowo sudah terjalin lama bahkan sangat dekat karena mereka pernah berpasangan di Pilpres 2009,” ujar Ari.

Ari mengatakan, hubungan Megawati dengan Prabowo lebih dulu ada dibandingkan hubungan Megawati dengan Jokowi atau Prabowo dengan Jokowi.

Maka dari itu, ia melihat pertemuan antara Megawati dan Prabowo adalah sebuah hubungan persahabatan antara dua tokoh bangsa.

"Pertemuan Megawati dan Prabowo dilihat dari komunikasi politik adalah sebuah langkah strategis bagaimana dua ketua umum partai politik menempatkan semangat persahabatan jauh di atas kepentingan pribadi," pungkas dia.

Adapun kabar bakal bertemunya tokoh-tokoh politik pasca-Pemilu 2024 menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini semakin menguat.

Ada dua tokoh yang digadang-gadang kuat bertemu, yaitu Megawati dan Prabowo.

Namun, dikabarkan pertemuan itu akan didahului oleh Puan dan Prabowo.

Dalam hal ini, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati yang menugaskan Puan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

“Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan lapor,” kata Said saat dihubungi, Senin (8/4/2024).

"Hasil laporan itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjutnya.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved