Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ini yang Terjadi pada Gibran Jika MK Menangkan Paslon 02

 

Jurnalis senior Hersubeno Arief memprediksi yang terjadi pada Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka jika Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan paslon 02 dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Menurut pria yang akrab disapa Hersu itu, jika Gibran tidak didiskualifikasi sesuai tuntutan paslon 01 dan 03, maka putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu akan menjadi Wapres secara resmi, namun tanpa legitimasi.

"Katakanlah ternyata kemudian Mahkamah Konstitusi memenangkan paslon 02 terutama Gibran gitu kan, ini kan perdebatan ini muncul karena tuntutan dari paslon 01 dan 03 maksimal itu paslon 02 didiskualifikasi, tapi minimal ya Gibran saja yang didiskualifikasi," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (5/4).

"Jadi kalau toh nanti akhirnya Gibran itu lolos dan kemudian dilantik menjadi wakil presiden, saya kira dia akan menjadi wakil presiden yang sama sekali tidak punya basis legitimasi karena dia menjadi wakil presiden karena putusan yang tidak bermoral tadi," imbuhnya.

Melansir dari Republika, sejumlah pihak diketahui telah mengajukan permohonan PHPU ke MK sejak beberapa hari lalu. Timnas capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendaftarkan gugatan sengketa pada Kamis (21/3/2024).

Sementara itu, paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga mendaftarkan gugatan pada Sabtu (23/3/2024). Baik paslon nomor urut 01 atau 03, sama-sama meminta dilakukannya pemungutan suara ulang dengan mendiskualifikasi paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Kubu 01 dan 03 sama-sama beranggapan pencalonan Gibran diwarnai pelanggaran etika berat. Menurut mereka, paman Gibran yang saat itu menjadi Ketua MK, Anwar Usman, telah terbukti melanggar etik dalam memutus perkara syarat usia minimal cawapres. Putusan itu dianggap memuluskan Gibran maju sebagai cawapres.

Tim hukum 01 dan 03 juga menilai adanya pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Meski begitu, dalam sidang sengketa Pilpres 2024, Anwar sendiri sudah dinyatakan tidak boleh terlibat.

Sumber Berita / Artikel Asli ; populis

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved