Sebuah kelompok hacker mengklaim dari Iran bernama Handala mengacak-acak sistem radar Israel Iron Dome, dan mengirimkan ratusan ribu pesan teks ancaman kepada warga Israel.
Handala dikenal karena menargetkan kepentingan Israel di masa lalu, juga telah melakukan serangan siber terhadap situs web pemerintah dan sektor swasta milik Israel.
Kelompok tersebut mengklaim menyusup ke sistem radar dan mengirimkan 500.000 pesan teks ke warga Israel.
Di tengah meningkatnya ketegangan mengenai potensi serangan Iran, Handala mempublikasikan pernyataan di jejaring sosial, menyatakan bahwa mereka telah menembus pertahanan radar Israel.
Pengumuman tersebut, yang dibagikan melalui Telegram, tidak memberikan rincian apa pun tetapi menekankan keberhasilan yang signifikan, yang berpotensi merusak keamanan nasional Israel .
“Anda hanya punya waktu beberapa jam untuk memperbaiki sistem radar,” para penyerang mengulangi pesan mereka dikutip Yerusalem Post, Minggu 14 April 2024.
Kelompok ini juga telah mengirimkan ribuan SMS ke warga Israel dengan nada mengancam.
Selain itu, kelompok tersebut mengklaim telah mengirimkan 500.000 pesan teks kepada warga Israel, mendesak mereka untuk menentang pemerintah mereka dan mendukung Iran. Pesan-pesan ini juga berisi ancaman terhadap Israel.
“Masyarakat akan menanggung akibatnya atas kejahatan dan kebodohan para pemimpin Anda. Tidak ada keraguan bahwa para pemimpin Anda akan menyesali tindakan bodoh ini,” kata pesan Handala.
Handala juga mengatakan, evakuasi kota-kota, mungkin kerusakan yang Anda alami akan berkurang!
"Jangan ragu dan jangan tidur, peluang untuk melarikan diri kurang dari sepuluh detik, dan mungkin kotamu akan terpilih,” lanjut pesan Handala.
Meskipun klaim para penyerang masih belum diverifikasi oleh sumber resmi Israel, pakar keamanan di Israel menyatakan kekhawatiran yang semakin besar atas kemungkinan serangan siber Iran yang ditujukan pada infrastruktur nasional yang penting.
Sementara itu, Hamas pada hari Minggu memuji serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, dengan mengatakan bahwa itu adalah tanggapan yang pantas atas kejahatan serangan terhadap konsulat Iran di Suriah dua minggu lalu.
Serangan terhadap kompleks diplomatik Iran pada tanggal 1 April menewaskan dua jenderal Iran dan secara luas dikaitkan dengan Israel.
Hamas, kelompok militan Islam yang didukung Iran, juga meminta dukungan berkelanjutan untuk perangnya dengan Israel di Gaza, yang kini memasuki bulan ketujuh.
Hamas mengarahkan seruan tersebut kepada negara-negara Arab dan Islam, serta kelompok-kelompok yang didukung Iran di wilayah tersebut.
Hamas mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka memperjuangkan “hak rakyat Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan serta pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Hamas telah dicap sebagai organisasi teror oleh Barat dan menolak apa yang disebut sebagai solusi dua negara, dan malah menginginkan kehancuran Israel.