Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Anies Konsisten di Jalur Perubahan,Tolak Bantuan Prabowo dan Jokowi di Pilkada Jakarta

 

Anies Baswedan patut diteladani, dia memberi contoh sebagai sosok yang tak gila jabatan.

Menurut Anggota Tim Hukum Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Refly Harun, sikap tegas Anies sudah diungkapkan padanya.
Anies menyatakan dirinya tak akan gabung di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika ditawari posisi menteri.

Bahkan, Anies pun tak mau didukung oleh Prabowo atau Joko Widodo (Jokowi) jika akan maju di Pilkada Jakarta.

Bagi, Anies harga diri dan martabat jauh lebih tinggi, ketimbang jabatan.

Sikap tegas dan konsisten Anies kepada Prabowo dan Jokowi, karena kedua tokoh itu dianggap telah melukai demokrasi demi kekuasaan.

"Anies udah bilang enggak mau. Baru kemaren saya datang ke sana. Dia bilang begini, tolong jangan timpahkan kesalahan yang dibuat orang lain kepada saya," kata Refly dilansir dari tayangan Youtube Komisidotco, Jumat (29/3/2024).

Anies tak ingin mengikuti jejak Prabowo yang tak kuat menjadi oposisi dan tergoda untuk bergabung ke dalam pemerintahan.
Menurut Anies, Prabowo berpindah haluan demi memenangkan Pilpres dan menjadi penguasa.

"Kan dia (Prabowo) selalu bilang jangan berkhianat, jangan berkhianat," ujarnya.

"Padahal kata-kata berkhianat itu kan dilabelkan kepada Prabowo, tiba-tiba gabung dengan Jokowi, tapi Prabowo tahu itu cara the only way untuk win the election ya kan, begitu dengan cara bergabung dengan penguasa," lanjutnya.

Menurut Refly, Anies masih mempertimbangkan dirinya untuk maju Pilkada Jakarta.

Namun, ia memastikan bila seandainya maju, Anies memilih istiqomah lewat jalur perubahan.

Ia tidak akan mengkhianati pendukungnya untuk bergabung di pemerintahan, baik pemerintahan Jokowi yang tersisa, maupun pemerintahan orang lain.

"Anies sudah bilang, dia tetap akan meniti jalan perubahan," uvcapnya.
"Soal bagaimana nanti apakah dia akan ikut Pilkada DKI kalau ada pemilihan langsung, soal nanti apakah ada ormas, soal apakah dia akan membentuk partai politik atau apapun, itu sesuatu yang belum diputuskan, sesuatu yang masih dalam pertimbangan," lanjutnya.

Pilkada 2024 rencananya akan diselenggarakan pada November mendatang.

Dari sejumlah daerah yang menjadi wilayah peserta, DKI Jakarta masuk ke dalam sorotan.

Nama-nama besar telah digadang-dagang bakal maju di pilgub DKI Jakarta.

Sebut saja Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Diketahui, Anies-lah yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI, namun mundur karena maju Pilpres 2024.

Pendiri Naradata.ID Isra Ramli memprediksi Pilkada DKI Jakarta 2024 bakal diikuti oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub).
Hal itu berdasarkan perolehan suara hasil Pileg DKI Jakarta dan Pilpres 2024.

Isra mengatakan, ada empat partai politik di posisi senior partner yang berpotensi membangun koalisi untuk mengusung pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta 2024.

Yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Dari landskap data yang ada, didapat hasil tidak ada satu pun partai yang dapat mengusung calon kepala daerah sendiri, meskipun PKS berada di puncak perolehan kursi dengan 16 persen kursi atau 16.68 persen dari total suara sah. Tapi tidak ada yang mencapai 20 persen kursi atau 25 persen total suara sah," ucap Isra Ramli kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Menurutnya, keempat partai politik tersebut akan membentuk koalisi dengan lain untuk mengusung empat pasangan calon.

"Ada kemungkinan Pilkada Jakarta memunculkan banyak calon, potensinya bisa empat paslon yang maju," paparnya.

Isra menambahkan, berangkat dari semanga transformasi bangsa, maka diharapkan Pilkada Serentak 2024 pada November 2024 mendatang menjadi refleksi terjadinya rekonsiliasi untuk membangun Indonesia.

Elektabilitas Ahok Dinilai Mampu Saingi Anies

Nama Anies Baswedan yang kini maju nyapres didengungkan bakal maju jadi calon gubernur DKI Jakarta kembali.

Hal ini mengacu pada hasil elektabilitas Anies yang mendapatkan angka tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.

Jika Anies Baswedan kalah dalam Pilpres 2024, hal ini dinilai semakin menambah peluang Anies maju pilgub.

Pengamat politik, Adi Prayitno mengatakan hingga saat ini elektabilitas Anies tertinggi dibandingkan dengan kandidat calon gubernur (cagub) DKI lainnya.

Menurutnya, hanya ada satu orang yang dapat menyaingi elektabilitas Anies di DKI.

Orang tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Adi, kendati Ahok dinilai mampu bersaing di Pilgub DKI 2024, PDIP belum tentu mau kembali mengusung eks Komisaris Utama BUMN tersebut.

"Problemnya apakah PDIP mau usung Ahok lagi atau tidak? Belum tentu juga," ujar Adi.

"Itu mengacu pada survei kami bulan November 2023 lalu. Yang relatif bisa mendekati Anies elektabilitasnya adalah Ahok. Itu kalau bicara angka. Ke depan kalau nama-nama calon mulai mengerucut peta politik bisa berubah," imbuhnya.

Adi tidak merinci secara jelas detail perolehan angka elektablitas Anies dan Ahok di DKI.

Namun, menurutnya ada sejumlah sosok potensial yang perlu diwaspadai Anies selain Ahok di Pilgub DKI 2024.

Sosok tersebut di antaranya Riza Patria dan Sarah dari Partai Gerindra, serta Ridwan Kamil (RK) dari Partai Golkar.

"Tinggal Golkar mau usung RK atau tidak. Di samping itu jangan sepelekan jagoan dari Gerindra, ada Riza Patria dan Sarah potensial diusung," ucapnya.

"Sebagai partai yang menang pilpres, jagoan Gerinda layak diwaspadai karena bisa memberikan kejutan tak terduga," tandasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : wartaekonomi

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved