Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sosok Jansen Sitindaon Caleg yang Luapkan Emosi karena Gagal Rebut Kursi DPR, Sebut Pemilu Barbar

 

Sosok Jansen Sitindaon baru-baru ini viral usai luapkan emosi karena gagal mendapatkan kursi di DPR RI.

Politikus Partai Demokrat itu mengunggah segala luapan emosinya dalam unggahan akun medsosnya.

Diketahui, Jansen maju sebagai caleg DPR RI dari Dapil Sumut 3.

Ia kalah perolehan suara, hanya memperoleh sebanyak 12.461 suara.

Dalam unggahannya, Jansen mengaku sangat kecewa dan jengkel, karena Pemilu Legislatif 2024 hanya ajang kuat-kuatan duit. Adu visi dan misi program kerja dianggap tidak penting.

"Pileg akhirnya jadi ajang banyak-banyakan mendata orang dan nebar uang. Dan ini sudah di level dianggap normal bahkan harus dilakukan jika maju pileg," curhat kader partainya SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Membagikan ide tidak lagi penting seperti lazimnya pemilu, yg penting membagikan uang dan banyak-banyakan uang," imbuhnya.

Curhat Jansen Sitindaon setelah kalah dalam perebutan kursi DPR RI dari Dapil Sumut 3 viral di media sosial dan jadi bahasan ramai netizen.

Poin curhat kesal lainnya adalah perihal politik yang beberapa kali disinggung.

Bahkan dalam satu bagian curhatnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat itu menduga bahwa 99 persen Caleg yang menang mungkin menggunakan politik uang.

Jansen pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh konstituen yang telah memilihnya.

"Mohon maaf saya belum terpilih. Namun suara dari teman2 ini jadi tambahan, sehingga 1 kursi DPR-RI di Dapil ini didapat oleh kami Demokrat," tulis Jansen.

"Walau bukan saya yg duduk, amanah dari suara teman2 ini akan kami jaga dan salurkan melalui perwakilan yg nanti duduk di parlemen. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas pilihannya ini," tambahnya.

Dalam postingannya, Jansen berharap Pileg dapat menjadi jadi lebih baik di masa depan.

Politik uang yang merusak demokrasi bangsa pun diharapkannya dapat hilang.

Dalam kesempatan tersebut, Jansen mengaku salah telah menjadi pejuang sistem terbuka di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sistem yang menurutnya justru membuat Pileg 2024 jadi lebih 'bar-bar' di semua tingkatan. mulai dari DPRD Kabupaten/ Kota, DPRD Provinsi hingga DPR RI.

"Dengan ini saya mengubah pandangan dan posisi saya atas itu. Krn melihat realitas dan praktek di pemilu kali ini, ternyata saya telah salah berjuang mempertahankan sistem ini," ungkjap Jansen.

Sistem terbuka katanya hanya akan efektif jika dibarengi penindakan terhadap politik uang yang terjadi.

Itu tersebut ditegaskan adalah kuncinya.

Tanpa itu, dari pemilu ke pemilu sistem ini akan membuat pemilu legislatif tambah rusak.

"Semua caleg 'terpaksa' nebar uang atau sejenisnya ke rakyat. Tanpa itu tidak ada jaminan dia dipilih. Rakyat juga menyambut dgn hangat. Bahkan inilah yg diharapkan datang," ungkap Jansen.

"Pileg akhirnya jadi ajang banyak-banyakan mendata orang dan nebar uang. Dan ini sudah di level dianggap normal bahkan harus dilakukan jika maju pileg," bebernya.

Membagikan ide, lanjutnya, tidak lagi penting seperti lazimnya pemilu.

Hal terpenting dalam Pileg adalah membagikan uang kepada masyarakat dan banyak-banyakan uang.

"Krn ini kunci terpilih. Belum lagi pemilunya barengan, fokus akhirnya lebih ke Pilpres. Pileg jadi 'anak tiri'. Mendesak Pileg dan Pilpres kembali dipisah! Sehingga pelaksanaan/pengawasan Pileg fokus. Tidak terbagi," tegasnya.

Melansir dari Wikipedia, Jansen Sitindaon adalah seorang politikus Indonesia. Jansen adalah kader Partai Demokrat, ia kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di partai itu sejak tahun 2020.

Jansen merupakan putra asli daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang lahir di Desa Silumboyah.

Ia meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) setelah menyelesaikan pendidikan strata-1 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga pada tahun 2005,[3] gelar Magister Hukum (M.H.) ia dapatkan dari Universitas Indonesia.

Jansen kemudian berkarier sebagai pengacara dan mendirikan firma hukum, Law Firm Jansen Sitindaon & Partners.

Pada kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat periode 2020–2025 pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, Jansen dipercaya sebagai salah satu Wakil Sekretaris Jenderal Partai.

Pada kepengurusan sebelumnya, ia menjadi Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum di Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

Pada pemilihan umum 2019, Jansen mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari daerah pemilihan Sumatera Utara III, tetapi ia tidak mendapatkan kursi setelah hanya memperoleh 11.997 suara.

Jansen menikah dengan Sabrina Luiss Hutapea yang merupakan mantan pembawa acara berita Trans7 sekaligus adik dari artis Anita Hara pada tahun 2013.

Mereka kini telah dikaruniai seorang putra.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved