Pengamat politik Rocky Gerung menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya bisa lolos ke parlemen jika dipaksakan, karena berdasarkan kalkulasinya partai yang kini dipimpin Kaesang Pangarep mustahil lolos secara alami.
Dan menurut Rocky Gerung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan meloloskan PSI, karena akan menjadi sasaran kemarahan publik, ini telah terlihat saat suara partai Kaesang itu menggelembung.
"Kelihatan juga PSI enggak akan lolos itu, dan KPU mungkin merasa bahwa kalau diloloskan PSI, KPU yang jadi sasaran itu, jadi bahkan KPU sendiri udah ketakutan tuh karena melihat ada eskalasi kemarahan publik tuh," ucapnya.
"Dalam kalkulasi saya PSI enggak mungkin lolos itu karena dia hanya bisa lolos kalau dipaksakan, nah KPU tentu tahu bahwa kalau dipaksa itu sasaran berikutnya adalah KPU yang akan dihajar oleh oleh demonstran," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (19/3).
Melansir dari Republika, raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 'meledak' atau melonjak drastis hampir 400 ribu dalam enam hari di laman publikasi real count Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Diduga Lonjakan itu terjadi karena sebagian suara tidak sah di TPS dihitung sebagai suara yang didapatkan PSI.
Lonjakan raihan suara PSI itu diketahui setelah Republika.co.id membandingkan hasil real count Sirekap Pileg DPR RI yang dipublikasikan di laman pemilu2024.kpu.go.id.
Pada Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB, tercantum PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Lantas, pada Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB, tercatat PSI sudah mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen. Artinya, PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara dalam enam hari.
Kemudian, salah satu pengguna media sosial X dengan nama akun @kochengoren menemukan bahwa lonjakan itu terjadi karena ada perbedaan raihan suara asli PSI di C.Hasil-DPR Plano (dokumen resmi hasil penghitungan suara di TPS) dengan yang ditulis di pemilu2024.kpu.go.id. Dia mengunggah daftar puluhan TPS yang terjadi perbedaan raihan suara PSI.