Dalam suasana politik yang terus berubah di Indonesia, komentar-komentar tajam dari para analis politik menjadi semakin penting dalam memahami dinamika yang terjadi di balik layar.
Salah satu tokoh yang dikenal dengan penampilan yang tajam adalah Rocky Gerung. Baru-baru ini, ia membuat pernyataan yang menarik terkait Presiden Jokowi.
Beredar isu wacana masuknya Jokowi ke partai Golkar, bahkan bukan sekadar kader melainkan menjadi ketum Partai.
Namun dari kaca mata Rocky Gerung mengira Presiden Jokowi akan gagal merebut alih Golkar.
Rocky Gerung mengatakan “Jokowi menghitung kemungkinan sprindiknya ada 3 sampai 5 tokoh Golkar, tetapi senior Golkar juga tahu bahwa Jokowi sebetulnya punya masalah dengan kebijakan yang tidak bisa di audit, soal impor segala macam untuk membiayai proyek kampanye kemarin.”
Menurut Rocky Gerung, ada kemungkinan bahwa beberapa tokoh penting dari partai Golkar akan menghadapi masalah hukum.
Sedangkan Partai Golkar juga memiliki senjata untuk melawan Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyoroti adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden Jokowi.
Terutama terkait penanganan pandemi Covid-19 dan masalah impor pangan.
Menurutnya, hal-hal ini masih segar dalam ingatan masyarakat dan bisa menjadi bahan kritik dari pihak Golkar sendiri.
“Terutama dari soal covid sampai persoalan beras, masih ada dalam ingatan masyarakat yang dianggap dilindungi kekuasaan. Jadi hal-hal yang ada di benak masyarakat sewaktu-waktu akan diucapkan oleh Golkar sendiri sebagai beban pada Jokowi.” Ujar Rocky Gerung.
“Jadi tuh sprindik Jokowi pada tokoh-tokoh Golkar akan dibalas oleh Golkar dengan menjelaskan bahwa kebijakan Jokowi justru yang menyebabkan sprindik-srindik itu keluar dan di bongkar di Pengadilan,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyebutkan bahwa kemungkinan adanya upaya Golkar untuk menantang kekuasaan Presiden Jokowi.
Kalangan Golkar berpikir untuk memancing Presiden Jokowi, sejauh mana sih dia punya ambisi, katanya.
“Golkar itu terdiri dari kekuatan ekonomi dan kekuatan siasat yang ada di dalamnya, maka saya bertaruh bahwasanya Jokowi akan gagal untuk mengambil alih. Karena Golkar punya perangkap sendiri pada Jokowi,” prediksi Rocky Gerung
Golkar akan bisa diambil alih oleh Presiden Jokowi sebelum turun jabatan, jika tidak maka hal tersebut tidak akan terjadi.
Menurut Rocky Gerung, Presiden Jokowi tidak akan bisa mencapainya karena nantinya partai Golkar akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional di bulan Desember. Sedangkan bulan Oktober Jokowi sudah tidak lagi menjabat.
“Jokowi sudah keburu diturunkan oleh Guru besar baru. dia berusaha untuk cawe-cawe di Munas Golkar lagi itu tidak mungkin terjadi,” tegas Rocky Gerung.
Kesimpulannya, pernyataan-pernyataan tajam Rocky Gerung memberikan pandangan yang menarik terhadap dinamika politik di Indonesia, khususnya terkait hubungan antara Presiden Jokowi dan Partai Golkar.
Hal ini menunjukkan bahwa politik Indonesia terus berada dalam fase yang dinamis dan tidak terduga, dengan berbagai kepentingan dan perhitungan politik yang saling berbenturan.