Menlu UEA, Blinken membahas koordinasi bantuan kemanusiaan ke Gaza

 LONDON: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Rabu mengadakan diskusi dengan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan mengenai koordinasi bantuan ke Gaza, Departemen Luar Negeri mengumumkan.

Selama panggilan telepon mereka, Blinken “menekankan pentingnya melanjutkan koordinasi yang erat untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di Gaza dan mendorong perlindungan warga sipil,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

Miller mengatakan Blinken berterima kasih kepada UEA atas bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada Palestina dan atas dukungannya terhadap koridor maritim yang akan memberikan bantuan tambahan ke Gaza.

Kedua belah pihak “juga membahas upaya untuk mengamankan gencatan senjata setidaknya enam minggu di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan semua sandera.”

Blinken “menggarisbawahi komitmen AS untuk mencapai perdamaian berkelanjutan melalui pembentukan negara Palestina merdeka dengan jaminan keamanan bagi Israel,” tambah Miller.

AS, UEA, Siprus, Komisi Eropa, Inggris, dan Qatar mengadakan pertemuan tingkat menteri secara virtual pada 13 Maret untuk memajukan perencanaan koridor maritim.

Langkah ini dilakukan ketika PBB merilis data baru pada hari Senin yang mengatakan bahwa kelaparan akan segera terjadi di Jalur Gaza utara.

Blinken dan Sheikh Abdullah menegaskan “komitmen bersama mereka untuk membangun kawasan yang lebih aman dan sejahtera serta memperdalam kemitraan strategis” antara Washington dan Abu Dhabi.

Diplomat utama AS mendarat pada hari Rabu di Timur Tengah dalam tur regional untuk meningkatkan upaya gencatan senjata di Gaza. Dia bertemu dengan para pemimpin Arab Saudi di Jeddah dan akan melakukan perjalanan ke Kairo pada hari Kamis untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Mesir.

Dia akan bertemu dengan para pemimpin Israel pada hari Jumat untuk membahas pembebasan sandera, bantuan kemanusiaan dan rencana serangan Tel Aviv di Rafah, kata Miller. [ARN]

Baca Juga