Permintaan Partai Golkar terkait jatah lima kursi kabinet Prabowo-Giban dinilai wajar. Pasalnya, Partai Golkar merupakan parpol yang mengusung Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3).
“Tentunya kami dari Fraksi Golkar kenapa ada mungkin pertimbangan-pertimbangan itu, kan memang Golkar ini kan kemarin dalam prosesnya mencalonkan juga salah satunya yang menjadi poin kemenangan ini kan Mas Gibran diusung oleh Golkar,” kata Firman.
Selain itu, kata Firman, berdasarkan hasil survei juga dari Golkar kepada Prabowo-Gibran pun memiliki dampak elektoral yang luar biasa besar.
“Dan alhamdulillah untuk nanti ke depan di legislatif ini kan Golkar mendapatkan posisi kursi yang cukup signifikan perubahannya,” tuturnya.
Atas dasar itu, Firman menilai wajar jika Partai Golkar meminta jatah lima kurnia kabinet Prabowo-Gibran. Itu sudah sesuai dengan kalkulasi politik.
“Nah, kalkulasi politik ini yang mungkin direpresentasikan dalam bentuk bagaimana nanti portofolio di kementerian. Namun tentunya itu nanti akan menjadi domainnya Pak Ketua Umum dengan presiden terpilih,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto blak-blakan menyebut Golkar pantas mendapatkan lima kursi menteri di Kabinet Prabowo. Menurut Airlangga, partainya memiliki kontribusi besar untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Airlangga berhitung bahwa semestinya dalam kepemimpinan Prabowo, Partai Golkar mendapat porsi lebih besar dalam kabinet.
"Karena kami (Golkar) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah. Kalau yang kami sebut lima itu minimalis," kata Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Bali, Jumat (15/3).