Jangan biarkan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar (AMIN) berjuang sendirian.” Ini pasca pendaftaran gugatan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Jangan biarkan AMIN berjuang sendirian. Karena kita perlu galang semangat Restorasi Indonesia,” terang Prof. Ir. Dr. (HC) Widi A. Pratikto, MSc, Ph.D, akademisi asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kepada KBA News, Minggu, 24 Maret 2024
Menurut profesor teknik kelautan tersebut, sebagaimana Restorasi Meiji Jepang adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman Edo.
“Kita tetap baik sangka ke partai-partai di parlemen. Namun, juga patut serta wajib waspada. Terlebih, sidang DPR RI atas Hak Angket juga masih sangat kita harapkan,” papar Ph. D jebolan North Carolina State University Amerika Serikat tersebut.
Ditegaskan, parlemen jalanan merupakan fokus alternatif. Tentu butuh pengikat dan pemersatu. Senyampang itu maka kita wajib dan terus menggelorakan Pro Perubahan.
“Di mana, hampir semua RUU disetujui oleh sebagian besar partai di DPR RI. Dan, sudah kita ketahui bagaimana jerohan partai di parlemen,” kata Prof Widi.
Dari film Dirty Vote, lanjut dia, terselip masalah hukum akan upaya pelemahan negara, seperti pelemahan KPK (adanya UU no 19 tahun 2019), UU Omnibuslaw (UU no 11 tahun 2020) dan UU IKN (UU no 3 tahun 2022 dan UU 21 tahun 2023).
Karena itu, Prof Widi terus menggelorakan dan mengajak para tokoh untuk tidak membiarkan Dwitunggal AMIN berjuang sendirian.
“Mari kita membersamai AMIN. Jangan biarkan partai begadang dan berdagang. Perubahan yang kita gaungkan ini untuk Indonesia Emas 2024. Yakinlah sukses bersama dengan tindakan, doa dan usaha,” ungkap Prof Widi.