Calon presiden atau capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memang tidak memperoleh suara yang maksimal pada Pemilihan Presiden atau Pilpres tahun ini.
Meski pada awal- awal namanya selau masuk sebagai sosok capres dengan elektabilitas survei yang lumayan tinggi.
Mantan politisi PDIP, Laksamana Sukardi menilai mantan Gubernur Jawa Tengah memang belum mampu menyaingi tokoh politik yang terkenal ketimbang partainya.
Disebutkan jika Ganjar belum mampu menyaingi ketenaran partai yang mengusungnya, PDIP.
"Memang ini harusnya instrospeksi, Ganjar memang belum mampu menyaingi pamor melebihi PDIP. Sekarang terbukti jika Jokowi ternyata lebih pamor (populer) dibandingkan PDIP," ujar Laksamana Sukardi. saat menjadi bintang tamu di podcast YouTube Total Politika yang ditelisik Senin (18/3/2024).
Selain mencontohkan Jokowi, ia pun mencontohkan Soekarno yang lebih tinggi dari partai yang diusungnya, PSI.
Selain dua nama tersebut juga ada Gus Dur yang ternyata pamornya lebih tinggi dari PKB.
"Pada saat ini (Pilpres ini, pamor Jokowi bergabung dengan Prabowo yang juga punya pamor lebih tinggi dari Gerindra. Ini bukti calon yang diusung partai sebenarnya punya popularitas lebih tinggi," ucap dia.
Laksamana Sukardi pun kemudian memuji Surya Paloh yang kemudian lebih memilih tokoh lain dengan popularitas lebih tinggi dari partainya sehingga membawa dampak pada partainya.
"Jika yang diajukan lebih tinggi, tentu partai bisa mendapatkan effek ganda (koktail). Namun memang jika ada kader yang melebihi Surya Paloh, tentu akan dimajukan. Banyak juga yang terjadi jika ada kader yang baik malah dipites. Partai menjadi seolah milik keluarga," ucapnya.