Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Eks Jenderal BAIS Ungkap Pola Rekrutmen Tentara Bayaran: Mirip Tawaran Jadi TKI Bergaji Tinggi

 

Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI periode 2011-2013, Laksamana Muda TNI (purn) Soleman B Ponto mengatakan bahwa klaim Rusia soal 10 Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran Ukraina kemungkinan bisa terjadi. Pasalnya, kata dia, warga negara Indonesia senang karena nasibnya.

"Kemungkinan ada saja, kan orang-orang kita senang beradu nasib seperti itu," kata Soleman Ponto dalam acara kabar petang tvOne, Sabtu, 16 Maret 2024.

Soleman pun menjelaskan, biasanya ada pengumuman untuk menghasilkan tentara bayaran. Maka, seseorang akan mengambil pekerjaan itu jika merasa cocok dengan bayarannya.

“Nah kalau bayarannya cocok, dia enggak banyak fikir, daftar aja,” katanya.

Di sisi lain, Soleman menegaskan bahwa seseorang dapat mencabut status kewarganegaraannya jika menjadi tentara bayaran.

Terlebih lagi, katanya, tentara bayaran yang disewa untuk mendarat serta menjadi tentara negara lain.

“Lah kalau maksudnya tidak wajar bagi kita, kalau dari kita keluar menjadi tentara bayaran itu kalau ketahuan bisa dicabut kewarganegaraannya,” ucapnya.

Soleman menegaskan motivasi WNI -- jika benar menjadi tentara bayaran dalam perang-Ukraina tak lain adalah karena motif ekonomi Rusia, dengan bayaran tinggi.

Menurutnya, WNI yang menjadi tentara bayaran atau tentara negara lain maka kewarganegaraannya bisa dicabut.

"Dulu Afghanistan juga banyak yang ke sana, ya kan. Cuma enggak ketahuan aja. Dulu ISIS ada juga (WNI) tidak bisa pulang toh. ISIS juga ada yang mendaftar, apa akibatnya enggak bisa pulang?" ungkap Soleman

"Apa bedanya dengan ISIS kemarin itu. Kalau ISIS mereka ingin membela agama kalau ini motif dompetnya sendiri, ekonomi," sambungnya

Lebih jauh lagi, Soleman mengungkap pola rekrutmen tentara yang bayarannya juga tergolong mudah dan sederhana.

Perekrut cukup mengumumkannya melalui media sosial atau komunitas, dan membuka pendaftaran dengan iming-iming bayaran tinggi.

"Apa bedanya dengan kita kirim TKI dengan bayaran tinggi, enggak ada bedanya, hanya bedanya ini untuk memicu bukan TKI, kesana tiba-tiba dirubah di jalan bisa saja, kalau dia susah baru lapor KBRI, kalau senang dia diem aja enggak laporan," paparnya

Tanggapan Kemlu RI

Sekadar informasi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, melalui juru bicaranya, buka suara terkait klaim Rusia yang menyebut ada 10 warga negara Indonesia (WNI), yang menjadi tentara bayaran untuk Ukraina.

Juru bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa Rusia harus membuktikan klaim tersebut. Sebab, setiap bayaran tentara tidak ada kaitannya dengan negara asal.

Tentara biaya itu tidak ada kaitannya dengan negara asal karena dia bekerja untuk perusahaan yang membayarnya, kata Iqbal kepada wartawan saat ditemui di Bandara Internasional Lombok, pada Sabtu, 16 Maret 2024.

Menurut Iqbal, warga negara Indonesia memang cukup berpotensi menjadi tentara bayaran di beberapa negara.

Namun, selama proses perang, bayaran tentara tidak mewakili pandangan dan posisi politik Indonesia.

"Tidak ada hubungannya dengan posisi politik Indonesia. Dia sebagai individu, dia membujuk orang yang membayar dia," ujarnya.

Menurut Iqbal, bayaran profesi tentara di negara barat dan Amerika sangat jamak ditemukan.

Bahkan, beberapa perusahaan di Prancis, Ukraina, AS, dan lainnya secara terang-terangan merekrut tentara bayaran untuk tambahan personel.

“Tentara bayarannya sudah jamak di dunia Internasional. Jadi dia tidak diutus oleh negara asalnya,” tutur Iqbal.

Pada kesempatan yang sama, Iqbal menegaskan bahwa klaim Rusia harus dibuktikan dengan data.

"Karena tentara bayaran ini tidak dicatat di kita. Kami hanya tahu dia di luar negeri. Jadi jarang orang mendeklarasikan dirinya sebagai tentara bayaran," tegasnya

Menurut Iqbal, belum ada UU secara eksplisit yang mengatur hukuman bagi WNI yang disebut sebagai tentara bayaran negara lain.

"Jadi kami tidak berhubungan langsung dengan mereka. Tapi memang tentara bayaran ini memang mencari hidupnya dari kematian," tutupnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : viva

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved