Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Duh! Pembangunan IKN Bikin Gelisah Masyarakat Adat di Samarinda, Takut Kehilangan Hal Ini

 

Sebanyak 15 masyarakat adat dari suku Balik, Pemaluan, dan Sepaku datang ke Samarinda untuk menyuarakan kegelisahannya terkait ancaman dari pembangunan IKN.

Dalam peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang diselenggarakan oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, panggung disediakan di depan Gerbang Universitas Mulawarman pada Sabtu, 17 Maret 2024 untuk mewadahi kegelisahan warga adat terkait proyek IKN.

Salah satu perwakilan masyarakat adat, Elis menegaskan bahwa proyek ambisius dari pemerintah yaitu IKN membawa ancaman serius bagi keberlangsungan hidup mereka.

Menurut Elis, IKN bukanlah berkah bagi masyarakat adat, melainkan sebuah bencana.

Elis pun menyampaikan kekhawatiran bahwa Ibu Kota Negara Nusantara akan merampas hak-hak masyarakat adat dengan mengambil alih tanah dan tempat tinggal mereka tanpa izin.

Jeritan hati masyarakat adat ini menjadi sorotan utama dalam upaya mereka mempertahankan hak-hak tradisional mereka di tengah ancaman pembangunan proyek skala besar seperti Ibu Kota Negara Nusantara.

Masyarakat adat di Samarinda menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan Infrastruktur Kebangkitan Nasional (IKN).

Mereka mengungkapkan kekhawatiran bahwa proyek ini tidak hanya mengancam lingkungan mereka, tetapi juga mengancam eksistensi budaya dan kehidupan tradisional mereka.

Elis dan para perwakilan masyarakat adat lainnya menegaskan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan konsekuensi sosial, ekologis, dan budaya dari proyek-proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara.

Mereka menuntut perlindungan terhadap hak-hak mereka sebagai masyarakat adat dan penanganan yang adil terhadap keberlanjutan lingkungan hidup mereka.

Lantas perjuangan masyarakat adat suku Balik, Pemaluan, dan Sepaku bukan hanya soal pertahanan terhadap tanah dan hak-hak tradisional mereka.

Namun juga tentang hak mereka untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.

Mereka menyerukan perlunya dialog yang inklusif dan keadilan sosial dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam.

Para aktivis masyarakat adat mengingatkan bahwa pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, keberlanjutan, dan perlindungan hak asasi manusia, termasuk hak-hak masyarakat adat.

Dalam upaya mereka melawan ancaman terhadap lingkungan dan kehidupan tradisional mereka, masyarakat adat suku Balik, Pemaluan, dan Sepaku menunjukkan solidaritas yang kuat dan tekad untuk melawan kekerasan lingkungan yang diakibatkan oleh proyek-proyek pembangunan besar.

Mereka memperjuangkan hak-hak mereka dengan semangat yang tak kenal lelah, mengingatkan bahwa keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama bagi semua pihak.

Dari jeritan hati mereka menjadi panggilan bagi semua pihak untuk mendengar dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai keadilan, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat.

Sumber Berita / Artikel Asli : Ayobandung

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved