Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Diduga Biayai Kampanye Jokowi-Maruf di Pilpres 2019, JATAM Bongkar Gurita Bisnis Tambang Menteri Bahlil Lahdalia

 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi sorotan seusai pemberitaan di majalah Tempo yang menyebut dirinya diduga uang dan saham dari perizinan tambang.

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap gurita bisnis tambang Bahlil dan aliran dananya untuk mendanai kampanye Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

Koordinator JATAM Melky Nahar menyebut, Bahlil mengembangkan bisnis tambanganya melalui PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk yang menuaungi sejumlah perusahaan, salah satunya PT Bersama Papua Unggul.

Bahlil diketahui sebagai pengendali utama PT Bersama Papua Unggul, dengan kepemilikan saham mencapai 90 persen. Lini bisnis perusahaan ini salah satunya sektor pertambangan terkait, melalui PT Meta Mineral Pradana (MMP), perusahaan tambang nikel dengan dua izin tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara .Saham PT MMP ini dimiliki oleh PT Bersama Papua Unggul sebanyak 90 persen dan PT Rifa Capital sebanyak 10 persen,” kata Melky saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (18/3/2024).

Untuk menjalankan bisnisnya, Bahlil menggunakan orang kepercayaannya, salah satunya Tresse Kainama.

Berdasarkan dokumen perusuhaan yang diakses, JATAM menemukan Tresse memiliki 10 persen saham di PT Bersama Papua Unggul.

Kemudian namanya juga tercatat di sejumlah perusahaan yang berafiliasi dengan Bahli dan menduduki jabatan sebagai petinggi, di antaranya PT Meta Mineral Pradana sebagai direktur, PT MAP Survaillances sebagai direktur, dan PT Karya Bersama Mineral sebagai komisaris.

“Selain di sejumlah perusahaan tambang di atas, Tresse Kainama juga tercatat sebagai Komisaris di PT Cendrawasih Hijau Lestari dan Komisaris di PT Cendrawasih Artha Teknologi. PT Cendrawasih Hijau Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor perhutanan, beroperasi di Kaimana, Papua Barat,” kata Melky .

Selain nama Tresse, terdapat juga Setyo Mardanus yang merupakan orang dekat Bahlil.

Setyo tercatat sebagai direktur utama dan pemegang sama 5 persen PT Survaillances dan Komisaris dan sekaligus pemegang saham 50 persen di PT Karya Bersama Mineral.

“Nama perusahaan terakhir ini, pernah dicuri melakukan penambangan ilegal dan menambang di kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara oleh Jaringan Lingkar Pertambangan (JLP) Sultra Oktober 2022 lalu,” kata Melky.

Nama selanjutanya yang berafilasi dengan Bahlil adalah Made Suryadana. Dia merupakan Komisaris PT Bersama Papua Unggul dan PT Meta Mineral Pradana.

“Made juga menjadi pemegang saham mayoritas (85%) PT Wirani Sons dan sebagai Komisaris serta pemegang 25% saham di PT Ganda Nunsantara,” ujar Melky.

Kemudian, Made Suryadana juga menjabat Direktur PT Cendrawasih Artha Teknologi, perusahaan yang pernah menggarap pemasangan serat optik sepanjang 2.300 kilometer dalam proyek Palapa Ring Papua pada periode 2017 hingga 2019.

Melky menyebut, menggunakan bisnis tambang Bahlil, tak bisa disingkirkan dari kedekatannya dengan Presiden Jokowi.

Pada Pemilu 2019, Bahlil menjabat sebagai Pemilih Muda TKN Jokowi-Ma'ruf.

JATAM mengungkap terdapat aliran dana dari perusahaanya tambangnya untuk kampanye Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019.

Merujuk laporan KPU dan LPPDK TKN Jokowi-Maruf, perusahaan yang terafilisasi dengan Bahlil tercatat sebagai penyumbang dana kampanye pasangan Jokowi-Ma'ruf pada tahun 2019, masing-masing PT Cendrawasih Artha Teknologi sebesar Rp 25 miliar dan PT Tribashra Sukses Abadi sebesar lebih dari Rp5 miliar,” kata Melky.

Keterkaitan Bahlil dengan PT Cendrawasih Artha Teknologi dapat dilihat dari kepemilikan kepemilikan sahamnya. PT Rifa Capital menjadi pemegang saham mayoritas atau 70 persen.

Sementara sisanya 30 persen dimiliki oleh PT Procon Multi Media. Bahlil, kata Melky juga diketahui pernah menjabat Komisaris PT Cendrawasih Artha Teknologi.

Adapun PT Tribashra Sukses Abadi, tercatat sebagai pemegang saham mayoritas (90 persen) di PT MAP Survaillances. Sisanya dimiliki masing-masing Wismantoro (5 persen) dan Setyo Mardanus (5 persen) sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama. PT Tribashra Sukses Abadi juga tercatat memiliki 75 persen saham di PT Cendrawasih Hijau Lestari,” paparnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : Suara

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved