Masyarakat dan pedagang menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo saat kunjungannya ke Labuhanbatu, Sumut pada 15 Maret 2024 lalu.
Selain mengunjungi pasar di Labuhanbatu, Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kompleks Pergudangan Bulog Bakaran Batu.
Sedangkan dalam kunjungannya kepasar Labuhanbatu, para pedagang dan masyarakat begitu bersemangat mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Jokowi.
Akan tetapi salah satu warga yang berdiri di tempat yang lebih tinggi dan membawa sebuah poster sembari berteriak minta bantuan.
“Pak Jokowi tolong kami”, teriak emak-emak sembari membentangkan sebuah poster.
Dari video yang beredar di akun X @MurtadhaOne1 terlihat jelas detik-detik poster emak-emak direbut Paspamres di depan Jokowi di di Pasar Labuhanbatu.
Begitu seorang ibu yang membentangkan poster, langsung salah satu yang Paspamres mendekati dari belakang dan merampas poster tersebut.
Dalam poster tersebut tertulis, “Kami mau sehat, tidak dicemari PT PPSP”, di mana PT PPSP atau PT Pulo Padang Sawit Permai sendiri merupakan salah satu pabrik sawit yang mendapatkan penolakan dari warga Kelurahan Pulo Padang, Kec. Rantau Utara, Kab. Labuhanbatu, Prov. Sumatera Utara.
Penolakan tersebut dilakukan oleh masyarakat karena lokasi pembanggunan babrik yang berdekatan dengan perumahan warga dan disinyalir menimbulkan banyak permasalahan mulai kerusakan lingkungan hingga wabah penyakit yang berkepanjangan.
Ibu yang membawa poster tersebut sontak berteriak kencang dan kondisi kunjungan Jikowi sempat terganggu dengan aksi itu.
“Kami menunggu dari tadi, kami ingin menyelamatkan kampung kami,” teriak ibu tersebut.
“Ini orangnya, kami minta keadilan, tidak ada lagi keadilan buat kami,” tambahnya.
“Tolong pak, anak kami tidak bisa belajar pak, mereka tidak bisa sekolah pak,” teriaknya.
Para petugas juga ikut ambil bagian untuk mengamankan dan menenangkan ibu tersebut.
“Iya bu, nanti saya sampaikan,” bujuk salah satu petugas yang menggunakan safari dalam kunjungan Jokowi.
Akan tetapi ibu tersebut terus berteriak memanggil nama Jokowi yang melanjutkan kunjungan di pasar Labuhanbatu.
Detik-detik Poster yang Dibawa Makemak di Pasar Dirampas Secara Kasar di Depan Jokowi
Labuhanbatu, Sumut 15 Maret 2024
Poster itu hanya menyuarakan harapan masarakat sekitar pabrik PMKS yang terganggu oleh asap tebal pabrik yang menyebar ke sekolah dan pemukiman warga pic.twitter.com/KDt8FZNR6E
— ꦩꦸꦂꦠꦝ (@MurtadhaOne1) March 16, 2024
Selain memposting video juga dituliskan narasi, ‘Detik-detik Poster yang Dibawa Makemak di Pasar Dirampas Secara Kasar di Depan Jokowi. Labuhanbatu, Sumut 15 Maret 2024’.
“Poster itu hanya menyuarakan harapan masarakat sekitar pabrik PMKS yang terganggu oleh asap tebal pabrik yang menyebar ke sekolah dan pemukiman warga”, tambah akun tersebut.
Video itu mendapatkan respon dari netizen yang kembali menginggatkan kejadian di Gunung Kidul saat masa kampanye Pemilu 2024 lalu.
“Sjk kejadian di gunung kidul tidak boleh ada aspirasi rakyat,” tulis akun @Dharma_tc.
“Sekarang kaya gini ya cara menanggapi aspirasi masyarakat?, komentar akun @pramono_DQ yang juga langsung menebak jika adanya jawaban dari pihak kepresidenan atas peristiwa perampasan poster tersebut.
“Nanti pasti ada yg bilang …."sesuai protap" "sesuai SOP" "membahayakan keselamatan presiden", gitu dah…,” tambahnya.
“Beliau sdh tahu apa yg terjadi di sana. Dia datang ada maksudnya. Dan maksud itu akhirnya muncul info valid dari Mak Mak. Ini yang tdk pernah bisa di tebak langkah beliau. Kebetulan info soal pencemaran udara di sana sudah berjln on the track Liat aja PT itu.,” tulis akun tulis akun @caloproperty.