Pakar hukum tata negara Refly Harun menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi sumber segala masalah yang membuat demokrasi Indonesia hampir hancur saat berorasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu, 20 Maret 2024.
Refly Harun menyampaikan orasi di atas mobil komando demonstran penolak pemilu curang sekitar 10 menit. Dalam orasinya, ia membeberkan bagaimana Jokowi merusak demokrasi. Ia menyebut Jokowi berambisi berkuasa tiga periode dengan mencoba mengangkangi konstitusi.
“Ketika tidak berhasil mengangkangi konstitusi, dititipkan putranya yang masih bau kencur. Putranya yang tidak layak menjadi pemimpin kita,” kata Refly saat orasi.
Refly menyampaikan KPU akan mengumumkan hasil Pemilu yang curang. Ia pun mendesak masa agar menolak hasil pemilu. Di samping itu, Refly juga menyerukan agar Jokowi dimakzulkan karena menjadi sumber masalah.
“Kita tidak ingin demokrasi kita mati,” ujar dia.
Hingga berita ini ditulis dua kubu massa masih berunjuk rasa di depan Kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret 2024. Massa penolak hasil pemilu berkumpul di sisi timur jalan. Sedangkan massa pendukung Jokowi berkumpul di sisi barat. Kedua massa terpisah jarak 100 meter.
KPU RI harus menetapkan hasil pemilu pada hari ini agar tidak melanggar Undang-Undang Pemilu. Penetapan hasil Pemilu 2024 secara nasional akan diumumkan setelah KPU menyelesaikan rekapitulasi suara dua provinsi terakhir, Papua dan Papua Pegunungan.
Komisioner KPU RI, August Mellaz, mengatakan pleno rekapitulasi digelar dengan satu panel dan dipimpin langsung oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. Setelah pleno dua provinsi selesai, KPU akan memeriksa kembali dokumen dan membuat Surat Keputusan KPU RI tentang penetapan hasil pemilu secara nasional.
“Mungkin kalau waktu definitifnya kemungkinan pasca menjalankan ibadah ini puasa ya, waktu berbuka,” kata August saat ditemui di Kantor KPU RI.
Hingga saat ini KPU telah mengesahkan rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 di Papua Pegunungan. Hasilnya, perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran unggul dibanding dua pasangan lainnya.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden atau paslon nomor 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 284.184 suara. Sedangkan paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan suara tertinggi, yakni sebanyak 838.382 suara. Adapun paslon nomor 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md., menempati posisi kedua dengan perolehan 175.956 suara.
KPU telah mengesahkan 37 provinsi dari 38 provinsi di tingkat nasional. Dari keseluruhan provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang di 35 provinsi, sementara dua sisanya dimenangkan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Dua provinsi yang dimenangkan Anies-Muhaimin adalah Aceh dan Sumatera Barat.