Fakta mengejutkan diungkapkan mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto yang membongkar isi pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Pertemuan tersebut berlangsung dua hari sebelum Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh Prabowo Subianto.
Pernyataan Andi Widjajanto disampaikan dalam dialog di political show podcast yang ditayangkan di Youtube CNN Indonesia.
Bermula saat pembawa acara, Rivana Pratiwi, yang menanyakan kebenaran kabar Andi Widjajanto dipanggil Jokowi sebelum deklarasi Gibran dan isi pertemuan.
"Jokowi sempat memanggil anda dan beberapa orang terdekatnya dan menyampaikan bahwa gak ada yang bisa mengalahkan Prabowo-Gibran," ujar Rivana yang coba mengkonfirmasi.
"Anda-anda semua ini gak bisa mengalahkan Prabowo-Gibran, dua hari sebelum pengumuman Gibran sebagai cawapres," lanjut Rivana
Andi Widjajanto mengakui adanya pertemuan itu. Ia mengungkapkan, ada tiga poin yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan tersebut.
"Jadi kira-kira Prabowo pasti menang, PSI akan masuk parlemen, nomor tiga, suara PDIP akan turun. Itu yang dinyatakan Pak Jokowi. Di situ Pak Jokowi mengatakan, kalian hebat kalau bisa mengalahkan saya," tutur Andi.
Andi Widjajanto mengatakan, dirinya tidak mempermasalahkan pernyataan Jokowi mengenai Prabowo menang dan PSI masuk parlemen. Namun poin ketiga yang membuatnya tidak terima.
"Ketika Pak Jokowi mengatakan suara PDIP turun di situ saya masalah. Dalam hati, bapak masih kader kenapa membuat rencana untuk menurunkan suara partai sendiri?" ujar Andi Widjajanto.
"Di situ kemudian, ya saya harus beda," lanjut Andi Widjajanto.
Andi Widjajanto mengaku hanya diam dan mendengar saja ketika Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut. Tapi dia menilai, Jokowi sudah sangat berubah dari awal perkenalan mereka.