Thomas Lembong atau dikenal dengan Tom Lembong berikan komentar pedas terhadap pengunduran diri Mahfud MD dari jabatan menteri.
Mahfud MD yang sebelumnya menjabat sebagai Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) resmi menyatakan pengunduran dirinya.
Langkah tersebut ia ambil dengan tujuan untuk fokus pada persiapannya dalam Pilpres (Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden) 2024.
Mahfud MD merupakan Cawapres (Calon Wakil Presiden) nomor urut 03, berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Keduanya diusung oleh partai PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Serta partai pendukung Partai Hanura dan Partai Perindo.
Tom Lembong selaku Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) berikan komentar perihal pengunduran diri Mahfud MD tersebut.
Dirinya menilai fenomena pengunduran diri tersebut memprihatinkan dan kurang bijak.
Tak hanya mengatakan kurang layak, Tom Lembong juga menyebut fenomena itu buruk bagi negara.
"Saya mengingatkan kepada kita semua, bahwa tidak semua hal harus diukur dari untung rugi elektoral," kata Tom Lembong saat diwawancarai awak media.
Tom Lembong mundurnya menteri dari kursi jabatannya itu memprihatinkan buat negara.
"Kabar kemarin mengenai menteri-menteri yang tidak nyaman dan berwacana untuk mundur itu memprihatinkan buat negara," lanjutnya.
"Kami sama sekali tidak gembira dengan fenomena itu, itu buruk buat negara dan jangan bicara menguntungkan secara elektoral,"imbuhnya.
Dirinya juga mengatakan sikapnya secara pribadi bahwa keputusan tersebut kurang layak dan sudah dalam urusan negara.
"Saya pribadi menilai ini kurang layak, ini udah urusannya negara, kita sangat disiplin untuk tidak mengeksploitasi hal hal yang memprihatinkan sekedar demi manfaat elektoral," tegasnya.
Tom Lembong sendiri sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Investasi Indonesia (2016–2019) dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (2015–2016).
Memiliki nama asli Thomas Trikasih Lembong lahir pada 4 Maret 1971.
Namanya kembali mencuat usai disinggung Gibran Rakabuming dalam debat cawapres kedua Januari lalu. (*)