Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tak Mungkin Berhubungan Permanen, Prabowo dan Jokowi Saling Curigai Ini

 

Pegiat media sosial Denny Siregar menilai hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto di Pemilu 2024 tidak mungkin bertahan selamanya.

Pasalnya hubungan Prabowo Subianto dan Jokowi di Pemilu 2024 adalah hubungan yang didasarkan pada kepentingan pribadi dan merupakan simbiosis mutualisme.

"Pada pemilu 2024 ini hubungan Prabowo dan Jokowi itu adalah hubungan simbiosis mutualisme atau hubungan yang dibangun hanya berdasarkan mencari keuntungan belaka," ucapnya dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Rabu (28/2).

"Prabowo butuh dukungan Jokowi supaya dia bisa jadi presiden, sedangkan Jokowi butuh Prabowo supaya anaknya bisa jadi wakil presiden, dan hubungan yang didasarkan oleh kepentingan pribadi ini biasanya gak akan pernah permanen," imbuh Denny.

Lebih lanjut, tidak bertahannya hubungan secara permanen disebabkan karena Prabowo dan Jokowi pasti mempunyai kecurigaan bahwa salah satu diantara mereka akan mencari keuntingan lebih, sehingga mampu berkhianat. "Karena masing-masing pas mencurigai bahwa salah satu dari mereka akan mencari keuntungan yang lebih," ujarnya.

Sementara itu, peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor menilai menilai Prabowo Subianto ingin membangun kekuatan penyeimbang untuk membendung pengaruh politik dari luar, termasuk Presiden Jokowi terkait seringnya bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

”Ada tendensi Prabowo sedang membangun balance of power (keseimbangan kekuasaan) di dalam kubu pengusungnya. Hal itu penting supaya dia benar-benar bisa menjadi leader (pemimpin) ketimbang hanya pelaksana keinginan Jokowi," kata Firman, Minggu (25/2), dikutip dari Kompas TV.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto telah menemui SBY sebanyak dua kali dalam sepekan terakhir. Pertama pada 17 Februari 2024 di Museum dan Galeri SBY-Ani Yudhoyono di Pacitan, dan terbaru di kediaman SBY, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu, Sabtu (24/2).

Firman mengatakan pengaruh Jokowi tidak hanya dalam mewujudkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres, namun juga terkait dengan keberadaan parpol pengusung paslon nomor urut dua itu yang juga merupakan bagian dari koalisi pemerintah.

Demokrat menjadi parpol terakhir yang bergabung dalam pemerintah dengan masuknya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN).

Prabowo dinilai lebih mudah mendekati Demokrat yang menjadi oposisi selama hampir dua periode, dan juga pengaruh Jokowi lebih kuat pada parpol-parpol lain di dalam pemerintah seperti Golkar dan PAN.

"Prabowo sebagai orang yang (akan) berkuasa harus punya kaki di mana-mana, sehingga dia akan muncul sebagai kekuatan politik utama dan punya bargaining position,” kata Firman.

Sumber Berita / Artikel Asli : populis

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved