Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sirekap Jadi Media Kecurangan Pilpres 2024, Begini Analisis Roy Suryo

 

Pakar telematika Roy Suryo membeberkan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik KPU yang banyak masalah. Singkatan Terstruktur, Sistematif dan Masif (TSM) pun belakangan sering disebut pasca pelaksanaan Pemilu 2024.

Sirekap pun diduga menjadi salah satu media untuk melancarkan dugaan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif dalam Pilpres 2024. Dalam penjelasannya, Roy menerangkan dugaan kecurangan tersebut terjadi ketika Sirekap diunduh oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di awal peresmiannya.

Setelah di download oleh banyak petugas KPPS, sistem Sirekap mengalami perubahan yang bukan tidak mungkin terjadi kesalahan secara TSM.

“Ibarat pertandingan sudah bermain, software nya diperbaiki, sehingga membuat orang yang tadinya men-download Sirekap ini pada awal Januari, yang didownload oleh KPPS itu tidak sama. Jadi kesalahannya bisa masif. Dan ini (diubah) dalam catatan saya terjadi 10 kali, " kata Roy dalam pertemuan Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2023).

Roy juga menegaskan sistem Sirekap ini tidak layak digunakan untuk membantu penghitungan suara Pilpres 2024. Dia menilai kesalahan sistem yang dimiliki Sirekap mempertaruhkan kemajuan bangsa.

Contoh dugaan kecurangan lainnya, Roy mengklaim Sirekap bukan di hack atau diretas, melainkan dimatikan. Namun dia tak menyebut siapa pelaku yang mematikan sistem penghitungan di Sirekap.

"Sebenarnya Sirekap bukan di-hack tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan, karena memasukkan script untuk memasukkan program colongan,” ujarnya.

Roy mengaku setiap hari masih terus memantau perkembangan Sirekap serta mencatat berbagai perubahan yang terjadi. Lebih lanjut, dia juga sudah mengantongi beberapa bukti untuk bisa dipertanggungjawabkan.

“Pada pukul 19.00 WIB sekian, pada tabulasi di Sirekap sudah muncul persentase sama seperti quick count, paslon 01 24 persen, paslon 02 58 persen dan paslon 03 17 persen.Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data TPS yang masuk, ada buktinya,” tambah Roy.

Perasaan heran karena tidak masuk akal dengan hasil quick count di hari pencoblosan itu dibeberkannya itu cukup membuat Roy penasaran.

“Pada tanggal 14 Februari, itu sengaja di-hold kemudian semua hal yang keluar akan masuk dalam perhitungan tadi, 24, 58, 17. Jadi mau kapanpun angkanya segitu, ini tidak masuk akal,” kata dia.

Sumber Berita / Artikel Asli : okezone

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved