Mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, memberikan kritikan tajam terhadap perubahan politik di Indonesia.
Kritik tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dan peran Prabowo dalam sebuah acara konser di Solo.
Hendri Satrio, yang sebelumnya mengorganisir konser di Solo, menceritakan pengalaman di VVIP yang dihadiri oleh Jokowi dan beberapa menteri.
Dalam obrolan di YouTube, Hendri Satrio menyebutkan bahwa sejak Agustus 2022, nama Ganjar mulai mencuat, namun situasinya berubah seiring waktu.
Smoke On The Water" menjadi topik obrolan, di mana Ganjar dan Gibran memilih berada di lapangan bersama penonton, sementara Jokowi tetap di atas dengan Bu Iriana.
Hendri mengungkapkan bahwa sejak Agustus, ia sudah mendengar tentang pencalonan Gibran, tetapi keputusan finalnya diketahui setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya sejak akhir Agustus sudah memutuskan untuk tidak bersama dalam konteks ini dengan Pak Jokowi. Ketika putusan MK turun, itu hanya kulminasi dari apa yang sudah saya dengar 2 bulan sebelumnya. Jadi bukan kaget lagi, melainkan suatu kepastian."
Hendri menyoroti proses pencalonan Gibran dan menyatakan bahwa ia sudah memutuskan untuk tidak terlibat sejak akhir Agustus.
Meskipun merinci atribut kampanye sudah dimulai sejak dini, Hendri tetap mempertahankan jarak setelah mendengar kepastian dari putusan MK.
"Memang saya beda garisnya di situ," ucap roman.
"Setelah putusan MK, saya hanya merasakan bahwa semua yang saya dengar sebelumnya tidak meleset sedikit pun."
Kemudian, Hendri menjelaskan bahwa setelah putusan MK, Jokowi meminta penundaan kepada Prabowo, tetapi keputusan akhir diambil ketika Jokowi kembali dari Cina.
Prabowo kemudian menyampaikan keberatannya bersama dua ketua umum kepada Jokowi, yang akhirnya mengumumkan keputusan kontroversialnya.