Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ramalan Jayabaya Soal Pemimpin Nusantara Mendatang, Ungkap Sosok 'Satrio Piningit', Apakah Prabowo?

 

Baru-baru ini ramalan Jayabaya menjadi perbincangan hangat publik setelah sosok Prabowo Subianto unggul dalam quick count Pilpres 2024.

Diketahui, ramalan Jayabaya merupakan ramalan populer yang hingga kini masih diyakini oleh sebagian masyarakat Jawa.

Dalam ramalan Jayabaya disebutkan ciri-ciri pemimpin tanah Nusantara dari masa ke masa.

Bahkan disebutkan pula munculnya sosok Satrio Piningit yang digadang-gadang akan membawa kemakmuran di tanah Nusantara.

Oleh karena itu, ramalan Jayabaya kini kembali viral selama proses quick count Pilpres 2024 bermunculan.

Ramalan tersebut lantas dikait-kaitkan dengan calon presiden 2024.

Sementara itu, hasil sementara Real Count Pilpres 2024 di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendominasi.

Update Real Count Pilpres 2024 di laman resmi KPU pada pukul 17.30, psangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo - Gibran memperoleh suara 57,06 persen.

Hasil perolehan suara Prabowo di Pilpres 2024 ramai dikaitkan dengan ramalan jayabaya tentang sosok satria piningit yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berikut isi ramalan jayabaya tentang Prabowo:

Dilansir dari Intisari, salah satu ramalan yang sering dikaitkan dengan Prabowo adalah ramalan Jayabaya, raja Panjalu Kediri yang berkuasa antara 1135-1159.

Jayabaya dikenal sebagai raja yang memiliki kemampuan meramal masa depan, bahkan sampai tujuh presiden Indonesia.

Ramalan Jayabaya ini dikenal dengan istilah Notonegoro, yang artinya menata negara.

Dalam ramalan Jayabaya, disebutkan bahwa akan ada seorang Satrio Piningit, yaitu seorang pemimpin yang disembunyikan oleh Tuhan, yang akan muncul di akhir zaman untuk menegakkan keadilan dan kemakmuran di Indonesia.

Satrio Piningit ini akan menjadi presiden yang menggantikan Joko Widodo.

Digadang-gadang, sosok Satrio Piningit akan menjadikan Indonesia kembali meraih kejayaannya dan mampu meredam konflik.

Bahkan, kemampuannya dalam pemimpin Nusantara akan menjadikan lahan pertanian kembali menjadi subur.

Meski demikian, hingga kini tak ada yang tahu apakah capres dengan perolehan sementara suara tertinggi di Pilpres 2024, Prabowo Subianto merupakan sosok Satrio Piningit yang dimaksud.

Hanya Tuhan dan waktu yang mungkin akan menjawab misteri sosok 'Satrio Piningit'.

Gus Dur Pernah 'Ramal' Prabowo Akan Menjadi Presiden Indonesia, Kini Siap-siap Bakal Terwujud?

Pelaksanaan Pilpres 2024 telah berlangsung pada Rabu (14/2/2024). Dalam proses quick count atau hitung cepat, menghasilkan capres 02 Prabowo-Gibran Rakabuming keluar sebagai pemenangnya.

Perolehan angka yang didapat jauh melampaui Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud.

Namun, kita masih menunggu rilisan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk perolehan tiap capres.

Jika angka resmi dari KPU tak jauh beda dari perolehan quick count, maka bisa dipastikan Prabowo-Gibran menang tanpa perlu putaran kedua.

Keunggulan Prabowo-Gibran di hitung cepat atau quick count lembaga survei mengingatkan orang pada ucapan Presiden ke-4 RI, Gus Dur soal Prabowo akan menjadi presiden di hari tuanya.

Lalu apakah ucapan mendiang Gus Dur terbukti?

Hingga saat ini, hasil quick count atau hitung cepat dari enam lembaga menunjukkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berhasil unggul.

Keenam lembaga tersebut adalah Litbang Kompas, Charta Politika, Indikator, Lembaga Survei Indonesia, Poltracking, dan Populi Center.

Dengan data masuk hampir 100 persen, Prabowo berhasil meraup suara lebih dari 55 persen di enam lembaga tersebut.

Sebagai kilas balik, dikutip dari Tribun Jakarta, pada pertengahan 2022, Prabowo Subianto bertemu dengan KH Irfan Yusuf Hasyim, di Pondok Pesantren atau Ponpes tebuireng, Jawa Timur.

Kala itu Gus Irfan menyebut kalau Gus Dur pernah mengatakan Prabowo Subianto akan menjadi presiden di hari tuanya.

"Saya mengutip ucapannya Gus Dur, beliau pernah mengatakan Pak Prabowo jadi presiden di usia tua. InsyaAllah 2024," ungkap Gus Irfan dalam siaran pers kunjungan Prabowo ke Pondok Pesantren atau Ponpes tebuireng, Jawa Timur, Rabu (4/5/2022).

Akan tetapi anak Gus Dus, Yenny Wahid mengaku tidak pernah mendengar langsung ucapan ayahnya soal Prabowo Subianto yang disebut Gus Dur akan menjadi presiden di masa tua.

"Terus terang saya tidak pernah mendengar Gus Dur mengatakan itu," jelas Yenny Wahid.

Yenny bahkan sempat menanyakan hal tersebut orang-orang terdekat Gus Dur, namun tidak ada satupun yang mendengar atau mengetahui ramalan Gus Dur tersebut.

"Jadi ini kategorinya daif ini," ungkapnya.

Yenny mengaku tidak tahu siapa pihak yang sudah membuat hingga menyebarkan narasi dari Gus Dur yang kerap digunakan sebagai bahan kampanye pendukung capres-cawapres paslon tertentu.

Namun Yenny Wahid membenarkan jika Gus Dur pernah menyebut Prabowo sebagai sosok yang ikhlas.

Berulang kali maju di Pilpres

Prabowo Subianto bukan kali pertama berkontestasi di ajang politik lima tahunan seperti ini.

Dimulai pada tahun 2004, mantan Danjen Kopassus ini coba ikut konvensi calon presiden dari Partai Golkar.

Ia sempat bersaing dengan kader Golkar lain, seperti Akbar Tandjung, Wiranto, Aburizal Bakrie, hingga Surya Paloh.

Prabowo sendiri akhirnya kalah, mantan Panglima TNI Wiranto akhirnya tampil jadi pemenang konvensi.

Setelah itu, Prabowo memutuskan mendirikan Partai Gerindra pada 2008. Lakukan persiapan dalam satu tahun, Gerindra berhasil ikut Pemilu 2009.

Prabowo akhirnya maju di Pilpres 2009, statusnya sebagai pendamping Megawati Soekarnoputri.

Namun, kala itu mereka kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Prabowo kembali maju di Pilpres 2014.

Kali ini ia maju sebagai capres, berpasangan dengan Ketua Umum PAN saat itu Hatta Rajasa.

Namun, lagi-lagi ia kalah. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil keluar sebagai pemenang. Pada tahun 2019, Prabowo kembali maju dan berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Ia kembali berhadapan dengan Jokowi yang menggandeng Kiai Maruf Amin. Prabowo, lagi-lagi kalah.

Selepas Pilpres, Prabowo memutuskan bergabung dengan Jokowi di pemerintahan. Ia ditugaskan menjadi menteri pertahanan.

Di Pilpres 2024, Prabowo lagi-lagi memutuskan maju sebagai capres. Ia kali ini menggandeng Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, sebagai cawapresnya.

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survei, kali ini Prabowo berhasil unggul.

Kali ini, ia diprediksi akan memenangkan Pilpres dalam satu putaran, sekaligus memupus kekalahan di Pilpres-pilpres sebelumnya.

Merespons keunggulan Prabowo di hitung cepat, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari membeberkan sejumlah alasannya.

"Pertama, yaitu pengaruh dari sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki tingkat kepuasan 80 persen dalam memberikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran," ujarnya, Rabu (14/2/2024).

Menurut Qodari, pengaruh Jokowi masih begitu besar dalam Pilpres sekali ini. Ia menyinggung tingkat kepuasan pada Jokowi yang masih 80 persen.

Kedua, lanjut Qodari, Ganjar dan PDI Perjuangan kerap menyerang Presiden Jokowi yang pada akhirnya membuat relawan dan pendukung Presiden Jokowi mengalihkan dukungannya dari awalnya ke Ganjar kini bermigrasi ke Prabowo.

“Mas Ganjar dan PDI selalu dan banyak menyerang Pak Jokowi, akhirnya para pecinta atau penggemar simpatisan Pak Jokowi melarikan suaranya kepada Prabowo. Dan kalau kita melihat gabungan suara Prabowo dan Mas Ganjar itu kan sekitar 75 persen, jadi gak jauh lah dari tingkat kepuasan sekitar 80 persen itu,” ucapnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved