Penundaan pembelian 12 pesawat tempur Mirage Qatar perlu diklarifikasi oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Hal ini penting untuk menjawab kabar yang menyebutkan rencana pembelian tersebut sedang diinvestigasi lembaga anti korupsi Uni Eropa (GRECO).
“Sekali lagi kita meminta Pak Prabowo mengklarifikasi," kata pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/2).
Menurutnya, klarifikasi dari Menhan adalah tindakan paling rasional dilakukan. Apalagi, rencana pengadaan pesawat Mirage bekas itu sudah batal.
Meski sudah batal, kata Connie, European Investigative Order (EIO) diyakini akan tetap mengusut dugaan penggelapan maupun markup sebagaimana isu yang beredar.
“EIO ini sangat correct terhadap kasus-kasus seperti ini. Jadi alutsista itu sangat hati-hati, jadi masalah ada penggelapan, ada markup, itu sangat hati-hati,” lanjut Connie.
Di sisi lain, Connie tidak sependapat dengan usulan keterlibatan KPK untuk mengawasi rencana pembelian pesawat yang batal ini.
“Tugas kita sekarang adalah meyakinkan bahwa (proyek pengadaan) Mirage ini tidak ada. Kemudian meyakinkan Pak Prabowo memang tidak menerima (fee) itu,”tandasnya.