Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pengamat Politik Internasional Sebut Anies Baswedan 'Terlambat' Jadi Presiden: Masuk Daftar 100 Intelektual Publik Dunia

 

Pengamat politik internasional Teguh Santosa blak-blakan menyebut Anies Baswedan sebenarnya terlambat menjadi seorang presiden.

Menurutnya, pemimpin Indonesia ke depan harus tangguh dan proaktif menjawab berbagai tantangan Internasional.

Figur ini dinilai dimiliki calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.

"Anies ini terlambat jadi presiden, walau sesungguhnya tidak ada kata terlambat," kata Teguh dalam acara peluncuran buku "Anies Baswedan The Rising Star" karya Samsul Muarif di Markas Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/24).

Teguh berandai-andai jika saja Anies telah menjadi presiden sejak 2019 lalu, maka menurutnya mungkin saja Ukraina tak akan diserang Rusia atau mungkin yang menyatukan Iran dan Arab Saudi bukan Cina, tetapi Indonesia.

Hal itu Teguh sampaikan karena menurutnya kualifikasi pemimpin yang dibutuhkan masyarakat dunia saat ini adalah sosok yang bisa menjadi pemain tengah.

Anies dinilainya masuk kriteria itu lantaran masuk dalam daftar 100 intelektual publik dunia.

"Kalau sekarang Indonesia jadi pemimpin G-20 atau ASEAN itu hanya giliran. Baru hebat misalnya kalau pertemuan dialog Kim Jong-un dan Donald Trump terjadi di Indonesia," jelasnya.

"Orang hanya bisa jadi pemain tengah kalau dia punya nilai sehingga dia tidak bisa ditarik ke atas, tidak bisa ditarik ke bawah," tegas Teguh yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Dosen Hubungan Luar Negeri Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menambahkan, dengan situasi seperti sekarang ini, Presiden Indonesia ke depan tidak boleh sembarangan.

"Orang seperti apa yang dibutuhkan dunia untuk bisa bermain di situasi seperti itu, ya bukan orang yang kaleng-kaleng," cetus Teguh.

"Tapi orang yang punya karakter, orang yang punya rekam jejak, orang yang punya rekam karya, orang yang mendapat pengakuan, karena itulah yang dibutuhkan."

Sumber Berita / Artikel Asli : wartaekonomi

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved