Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak merasa sosok di depan capres nomor urut dua Prabowo Subianto bermasalah meskipun di belakangnya terdapat tiga presiden, Presiden ke-7 Joko Widodo, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Lukman Simandjuntak menyebutkan sosok di depan Prabowo Subianto yang bermasalah adalah sejumlah pegiat media sosial, seperti Ade Armando, Abu Janda, Nikita Mirzani, dan lainnya.
Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Jadi Kendala Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
"Masalahnya bukan yang di belakang pak @prabowo, tapi di depan anda ada Ade Armando, Abu Janda, Nikita, dan lainnya," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (3/2).
Lebih lanjut, ia pun mempertanyakan Prabowo yang menyebut Gus Dur sebagai salah satu kekuatan presiden di belakangnya, dan mengingatkan sejumlah kepala negara yang berseberangan. "Catatan: Lagian Gus Dur kok bisa ikutan dihitung pak? Jangan lupa di seberang anda juga ada Megawati dan Habibie," imbuhnya.
Sebelumnya, capres nomor urut dua Prabowo Subianto merasa terdapat kekuatan tiga presiden di belakangnya, yaitu Presiden ke-7 Joko Widodo, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Saya merasa di belakang saya kekuatan yang besar. Saya merasa di belakang saya ada kekuatan tiga presiden RI," ucap Menteri Pertahanan itu saat bertemu para relawan TKN Fanta di JCC, Jakarta, Jumat (2/2), dikutip dari Kumparan.
"Yang jelas satu, Presiden Jokowi, presiden ke-7; juga ada presiden ke-6, Presiden SBY; dan juga saya merasakan Presiden Abdurrahman Wahid, Gus Dur, berada di belakang saya, berada mendukung saya," sambungnya.
Untuk diketahui, SBY merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang menjadi bagian Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Sedangkan Presiden Jokowi meskipun secara tidak terang-terangan terlihat mendukung Prabowo melalui sinyal-sinyal yang disampaikannya, salah satunya dengan posisi putra sulungnya sebagai cawapres.
Kemudian Prabowo beberapa kali memang menyebut nama Gus Dur dalam pidatonya. Ia menyebut Presiden ke-4 itu pernah memprediksinya menjadi pemimpin bangsa.