Kampus-kampus di Indonesia semakin banyak yang bergerak untuk menyampaikan pendapat dan kritiknya terkait pemerintahan Jokowi. Khususnya situasi perpolitikan nasional.
Salah satu yang disorot adalah pernyataan Jokowi soal boleh memihak dan kampanye Pilpres 2024. Syaratnya tak pakai fasilitas negara.
Aksi ini diawali dari UGM — kampus tempat Jokowi meraih gelar sarjana dari Fakultas Kehutanan pada 1985, lalu disusul UI hingga Unpad. Juga UII, UMY, dan banyak lagi. Para Guru Besar telah menyampaikan keprihatinannya.
Hari ini sejumlah kampus bergerak bareng-bareng lagi. Serempak dari berbagai kota.
Dari UPI Bandung, civitas academica bersiap menyampaikan Petisi Bumi Siliwangi demi menyelamatkan bangsa dan negara. Acara dihelat pagi ini pukul 09.00 WIB.
Selain itu Universitas Islam Bandung (Unisba) juga bergerak. Mereka akan deklarasi dengan tajuk 'Satukan Tekad Selamatkan Demokrasi' pukul 10.00 WIB.
Lalu masih di kota yang sama, ITB juga akan menyampaikan deklarasi peduli demokrasi berintegritas. Guru Besar dan dosen akan berkumpul di kampus pukul 16.00 WIB.
Di Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta tak mau ketinggalan. Civitas academica UMJ bakal menggelar aksi Civitas UMJ Menggugat pukul 13.30 WIB.
Semua ini memang berawal dari Jokowi yang dianggap tak netral di Pilpres 2024. Secara terang-terangan menyebut presiden boleh memihak dan berkampanye.
Dia mengatakan itu di markas militer di samping Prabowo Subianto, Menhan sekaligus capres yang bergandengan dengan anaknya, Gibran.
Pernyataan Jokowi diterjemahkan sebagai dukungan terang-terangan Jokowi terhadap paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Namun, Istana dan Jokowi sudah membantah hal ini dengan membawa kertas besar berisi Pasal 299 UU Pemilu.
Selain 5 kampus tadi, ada 10 kampus lainnya yang ikut bergerak hari ini. Mereka adalah:
1. UAD
2. STF-Driyarkara
3. Univ Brawijaya
4. UIN Syarif Hidayatulah
5. UMS
6. Unair
7. Unesa
8. UNEJ
9. UIN SUKA
10. UM Sumatra Barat