Kampanye yang dilakukan pasangan nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berpotensi masuk dalam kategori kejahatan korupsi jika keduanya masih memegang jabatan di pemerintah.
Pasalnya menurut pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dikenal sebagai Dokter Tifa, Prabowo Subianto dan Gibran sangat mungkin menggunakan fasilitas maupun pegawai untuk kepentingan kampanye, sehingga sebaiknya mundur seperti cawapres nomor urut tiga dari PDIP Mahfud MD.
"Pak Mahfud mundur, mestinya Pak Prabowo dan Gibran juga mundur. Karena sangat mungkin gunakan fasilitas kantor untuk kepentingan Kampanye. Gunakan pegawai dan pejabat untuk membantu kampanye. Dan itu adalah bagian dari kejahatan Korupsi. Selain tentu saja dosa jariyah," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (3/2).
Sekadar informasi, Prabowo Subianto kini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, sedangkan Gibran Rakabuming Raka masih menempati posisi Wali Kota Solo.
Sementara itu, Mahfud MD secara resmi mengumumkan mundur dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) pada hari Rabu (31/1/2024).
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 03 ini akan segera memberikan surat resign-nya kepada Presiden Joko Widodo secara langsung.
Hal itu disampaikan Mahfud melalui live streaming di sela-sela kunjungannya di Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024).
"Saat ini saya berada di Pura Ulundano, Lampung. Pura ini ada di tengah Danau Tirta Gangga, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah. Nah, hari ini saya ingin menjawab semua pertanyaan siang malam sejak tangga 23 Januari itu saya menginformasikan dari Lampung juga bahwa saya membenarkan Pak Ganjar Pranowo bahwa paslon itu supaya mundur, termasuk Pak Mahfud," kata Mahfud dikutip dari Suara.
Ia mengatakan, dirinya sudah sejak lama bersepakat dengan capresnya Ganjar untuk mundur dari jabatannya tersebut.
"Saya katakan saya memang sudah lama bersepakat dengan Pak Ganjar untuk mundur, tapi nunggu momentum. Momentum itu apa? Momentum itu, ya, satu momen, situasi yang tepat dan itu harus disusun melalui pembicaraan-pembicaraan saya dengan Mas Ganjar, dengan partai-partai pengusung, yang bekerja sama mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud," tuturnya.
Menurutnya ia juga sudah berbicara dengan pihak Istana. Mahfud sendiri masih membawa surat resign-nya tersebut dan akan disampaikan langsung ke Jokowi ketika bertemu.
"Maka hari ini saya sudah membawa surat untuk Presiden, untuk disampaikan ke Presiden langsung tentang masa depan politik saya yang belakangan ini menjadi perbincangan publik, dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapatkan jadwal ketemu dengan Presiden," ujarnya.
"Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu, begitu saya ketemu langsung, saya sampaikan surat ini," sambungnya.