Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo secara tegas menyatakan bahwa tidak akan masuk ke kabinet pemerintahan presiden terpilih apabila dirinya dinyatakan kalah dalam hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal ini ditegaskan dalam wawancara ekslusif di program iNews Prime bersama Aiman Witjaksono yang digelar Selasa (27/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Aiman bertanya tentang kesediannya untuk masuk kabinet jika dirinya tidak menjadi Presiden mendatang.
"Ya tidak (akan masuk ke dalam kabinet)," tegas Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan alasan dari sikap tegasnya tersebut.
Sikap tersebut sebagai bentuk dirinya menghormati pesaingnya yang diputuskan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Kami menghormati siapa yang menang dan kita berikan keleluasaan itu untuk mereka menyusun kabinet beserta timnya. Itu jauh kami memberikan hormat yang tinggi kepada siapa pun," ujarnya.
Ganjar mengaku tak sepakat jika dengan menerima tawaran masuk kabinet menjadi alasan untuk adanya rekonsiliasi untuk menciptakan situasi dan kondisi bangsa yang kondusif dan damai.
"Justru check and balances itu dibuat agar kemudian jauh lebih baik. Kami khawatir kalau kemudian semua berada di dalam kursi, dalam kekuasaan itu, tidak ada yang mengontrol, apa yang akan terjadi? Pasti semuanya akan bercerita ini mbahnya oligarki, jangan sampai," tuturnya.
Ganjar menyampaikan kepada publik bahwa menjadi seorang Capres maupun Cawapres itu tidak berarti sedang mencari jabatan maupun pekerjaan.
"Tapi membawa amanah yang kemudian bebannya jauh lebih besar dari hanya sekadar kepentingan pribadi," pungkasnya.