Demokrat Dukung Jokowi di Saat Hubungan dengan Megawati Renggang, Pengamat: Angin Segar

 

Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut bergabungnya Partai Demokrat di koalisi pemerintahan Jokowi adalah momen yang pas ketika hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati sedang tidak baik.

"Demokrat masuk ketika hubungan Jokowi dengan Megawati sedang tidak baik begitu juga SBY dengan Mega," kata Ujang kepada fajar.co.id, Rabu (21/2/2024).

Ujang menilai merapatnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke dalam kabinet pemerintahan merupakan angin segar bagi Partai Demokrat.

Dosen Universitas Al Azhar itu berpendapat bahwa Partai Demokrat sudah lama "berpuasa" setelah hampir 10 tahun menjadi oposisi. Selain itu, menurutnya Partai Demokrat sangat baik memanfaatkan momentum.

"Partai Demokrat sudah lama berpuasa, keliatannya hari ini berbuka puasa. yang tadinya oposisis sekarang bergeser menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin, karena sebelumnya sudah merapat ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo-Gibran yang di situ juga ada Pak Jokowi," paparnya.

"Jadi, itulah yang bisa kita baca apapun itu pilihan dari Demokrat menjadi partai pendukung pemerintah yang mungkin sudah terlalu lama berpuasa pilihannya karena ada momentum dan saat yang tepat," tambah Ujang.

Langkah yang diambil Partai Demokrat kata Ujang sekaligus menambah kekuatan Kabinet Indonesia Maju, karena PDI Perjuangan belakangan sering kali mengkritisi Jokowi.

"Ketika PDIP mengkritisi Jokowi terus, walaupun masih ada di kabinet, Jokowi perlu menambah kekuatan dengan memasukkan Demokrat ke dalam pemerintahan dengan AHY menjadi menteri. Namanya partai politik, yang dikejar adalah kekuasaan," tutupnya. (Pram/Fajar)

Diketahui, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menjbat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Petanahan Nasional (ATR/BPN) setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (21/2/2024) kemarin. (*)

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar