Aktor film Fedi Nuril, tampaknya ikut berkampanye agar salah satu pasangan calon tidak terpilih.
Pasangan tersebut diketahui telah membuat MK dan KPU diputuskan melanggar etika berat yakni Prabowo Gibran.
Dalam cuitan terbarunya, Fedi Nuril berdebat dengan Ketua Biro Ideologi & Kaderisasi
DPW PSI Bali, Dedy Nur.
Berawal dari cuitan Fedi Nuril yang membalas komentar Hera Lubis, dia menyinggung soal penculikan aktivis 98.
"Gue kasih utas pendek yang perlu dipahami dan diketahui generasi saat ini. Kenapa isu penculikan “terkesan”diangkat tiap 5 tahun? Karena si pelaku penculikan masih nyapres lagi. Dari 2007 sampai sekarang “Aksi Kamisan” masih dilakukan tiap Kamis di depan Istana Negara. Silakan kembali telentang di atas meja, @Heraloebss," tulis Fedi.
Utas itu lalu dibalas Dedy Nur yang menyebutkan bahwa UUD 45 memberikan kesempatan yang sama pada seluruh warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.
Fedi Nuril pun membuat cuitan balasan. Dia membahas soal Bohong Award yang diberikan PSI untuk Prabowo.
"Terakhir. Salam buat teman2 PSI. Dapet salam dari Bohong Award. Silakan tengkurap di atas meja kalau masih punya malu," tulis Fedi Nuril sembari memposting foto penghargaan Bohong Award tersebut.
Cuitan itu pun ramai dikomentari netizen. Beberapa di antara warganet ternyata belum mengetahui adanya penghargaan dari PSI untuk Prabowo.
"Anjir gw kira bikinan warganet, ternyata beneran ada 😂," balas salah seorang warganet.
"PSI ini partai yg paling gk konsisten anjir sama ideologi mereka sendiri. Ngebet bgt pgn ke senayan keknya, sampai harus deketin Jkw pdhl dulu yg paling keras kritik dia," cuap lainnya. (sam/fajar)