Berdasarkan data Lembaga Survei Indonesia (LSI) sudah jelas bantuan sosial (bansos) dilucurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyogok rakyat memilih paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Pasalnya menurut mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu, 35 juta suara dari 51 juta suara yang ditawari bansos memilih Prabowo-Gibran, melihat data dari LSI.
"Dari sumber data yang sama bahwa sekitar 51 juta pemilih ditawari Bansos untuk memilih paslon 02, maka sekitar 35 juta suara memilih paslon 02 karena Bansos. Ini sudah jelas bahwa Bansos yang diluncurkan Jokowi memang untuk menyogok rakyat," ungkapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (27/2).
Seperti diketahui, LSI merilis survei terbaru yang dilakukan pada 19-21 Fberuari 2024 mengenai korelasi antara penerima bantuan sosial (bansos) pemerintah dengan dukukungan terhadap kandidat di Pilpres 2024.
Hasil survei menunjukkan 24,8 persen responden mengaku menerima bansos dari pemerintah, dari jumlah tersebut, 69,3 persen mengaku mencoblos paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Di kalangan penerima bansos, dukungannya paling banyak kecenderungannya ada pada pasangan 02," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam rilis temuan LSI pada Minggu (24/2/2024), secara daring, dikutip dari Kompas.
Dan kemudian terdapat 54 persen responden yang memilih Prabowo-Gibran mengaku tidak menerima bansos.
"Tingkat dukungan masyarakat yang mengaku tidak menerima bansos terhadap 02 itu lebih rendah dibanding dengan (dukungan) masyarakat yang menerima bansos kepada 02," ujar Djayadi.